Tous les chapitres de : Chapitre 31 - Chapitre 40
44
Story 31
Tiba di dalam kamar, Clara melempar tasnya sembarangan ke atas tempat tidur, lalu membuka seragam sekolahnya dengan gerakan kasar dan tersentak sentak.Seragam dengan rok dan rompi kotak kotak itu berakhir sama dengan tasnya. Dilempar sembarangan dan menumpuk di tengah ranjang.Hanya dengan celana dalam dan bra berwarna senada- peach dengan aksen renda-renda-gadis itu menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Berusaha untuk tidur dan menenangkan diri.Bukannya tenang, darahnya malah semakin mendidih karena terus saja teringat kejadian di dalam mobil tadi!Clara mengangkat tubuhnya bangun dengan satu gerakan kasar, dan duduk bersila di atas kasur, lalu menghentak hentakkan kakinya sambil berteriak kesal.la tampak persis seperti seorang anak kecil yang gagal mendapatkan keinginannya.Wajah Clara menekuk, dengan bibir melipat erat. Wajahnya cemberut dan matanya berkaca-kaca.Lalu, setelah menghembuskan napas dengan sekali hemb
Read More
Story 32
Bima membawa Clara naik ke atas, ke luar dari air, dan merebahkan tubuh gadis itu di atas lantai di pinggir kolam."Clara... Clara... wake up! Please... please... wake up!" ujar Bima berkali kali dengan rasa panik.Ditepuk tepuknya pelan pipi gadis itu, lalu Bima juga menggosok gosokkan telapak tangannya.Clara tidak bergerak. la masih tidak sadarkan diri.Lakukan pertolongan pertama! Insting Bima memberi perintah.Dan lelaki itu langsung meletakkan jari telunjuknya di depan lubang hidung Clara, untuk mengecek pernapasan gadis itu.Clara cukup lama di dalam kolam sebelum akhirnya Bima sadar bahwa gadis itu tenggelam.Bisa jadi, Clara telah menelan banyak air.Dan untuk itu, Bima begitu menyesali keteledorannya dalam menjaganya.Bukan hanya sebagai seorang pengawal profesional, namun juga sebagai seseorang yang memiliki perasaan lebih terhadap gadis itu.Perasaan lebih dari sekedar seorang penga
Read More
Story 33
Jika saja Clara tahu, bahwa Bima juga telah jatuh cinta pada gadis itu...Namun, Bima menahan diri. la merasa tidak pantas.Untung saja, tidak ada satu orang pun yang melihat mereka berpelukan saat ini.Rumah sedang kosong. Hanya ada beberapa penjaga di depan gerbang. Dan mereka tidak masuk ke dalam tanpa dipanggil.Tidak ada siapa pun di dalam rumah. Hanya ada mereka berdua.Salah satu orang asisten rumah tangga di rumah itu sedang cuti pulang kampung, dan satunya lagi sedang keluar.Bik Surti, yang sedang cuti, sejak kemarin pulang kampung setelah mendapat kabar bahwa anaknya sakit.Sedangkan Ratih pasti sedang kencan dengan Parjo, satpam komplek yang menurut wanita itu paling tampan.Setiap hari, setelah membereskan semua kerjaannya di rumah, Ratih memang kerap keluar menjumpai sang kekasih. Sekaligus mengantarkannya makan siang.Mungkin, jika Bima tidak ada di sana untuk memperhatikan, Clara sudah t
Read More
Story 34
Tubuh Bima menegang mendengar ajakan Clara. Gadis itu sangat berani.Bima bergeming serta tidak mampu berkutik, apalagi saat jemari lentik Clara yang berdiri bugil di hadapannya itu mulai menyusuri dadanya yang bidang.Melihat tidak ada penolakan, Clara pun semakin berani menyentuh sang dambaan hati.Di dalam kamar mandi yang dipenuhi dengan aroma manis dari sabun dan shampoo yang dipakai Clara, serta hawa hangat yang merebak dari air hangat shower yang masih mengalir membasahi tubuh mereka, Clara mulai melepaskan satu per satu kancing kemeja Bima yang juga sudah basah.Hingga akhirnya semua kancing terlepas. Dan menampakkan dada bidang lelaki itu yang begitu kekar dan ditumbuhi rambut rambut hitam dan cukup lebat.Tidak terlalu lebat sebenarnya, namun cukup menyebar di seluruh permukaan dada dan garis perut Bima yang rata. Lalu menghilang di balik celana hitam yang dikenakan oleh lelaki itu.Clara menelan ludahnya susah payah. I
Read More
Story 35
Tubuh Clara sudah telanjang bulat saat ini. Sudah seharusnya Bima juga melakukan hal yang sama. Telanjang bulat.Itu baru adil."Clara..." erang Bima frustasi.Namun Clara tidak peduli. la menilai penolakan Bima saat ini juga tidak terlalu kuat. la harus menerobos pertahanan lelaki itu. Mengambil kesempatan ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin.Clara berjalan mengitari tubuh kekar Bima, lalu melepaskan kemeja basah yang masih melekat di tubuhnya dengan perlahan.Bima pasrah. la tidak mampu menolak. Otaknya sendang berseteru berdebat. Sehingga ia tidak terlalu fokus pada apa yang Clara lakukan padanya.Bima hanya merasakannya. Dan rasanya terlalu nikmat untuk ditolak.Lalu, tiba tiba saja mata indah Clara terbelalak lebar. Terkesiap dengan apa yang ia lihat di punggung Bima.Sebuah bekas luka terlihat di punggung kekar dan berotot itu. Terbentang memanjang dari bahu kanan hingga hampir mencapai pinggang kirinya
Read More
Story 36
Hari ini mama dan papa nya pulang. Namun, Clara sama sekali tidak tampak bersemangat. Padahal biasanya, gadis itu pasti sangat menantikan saat saat seperti ini.Soalnya, Tuan dan Nyonya Bagaskara pasti membawakan oleh oleh yang diinginkan sang putri kesayangan setiap mereka pulang dari luar negeri. Tas dan sepatu branded. Tentu saja.Dibandingkan dengan pakaian bermerek, Clara memang lebih menyukai sepatu dan tas.Gadis itu terinspirasi dengan sebuah kata bijak, yang mengatakan bahwa sepatu indah dan bagus, akan membawanya ke tempat tempat yang indah.Lalu apakah itu harus yang branded?Sebenarnya sih tidak. Namun, sejauh ini kualitas sepatu terbaik memang sangat berpengaruh dengan harganya yang juga fantastis.Dan merek merak branded itu juga pasti selalu menjaga kualitas barang mareka.Dan tas indah?Dengan alasan yang sama. Bagi Clara, tas adalah sebuah tempat penyimpanan barang yang selalu di bawa bawanya.
Read More
Story 37
Tante Rossy, mamanya Renata, menyerahkan semua urusan butik pada asisten dan staff nya. Dan ia akan menghabis waktu dengan sang putri untuk memasak bersama, atau ke mall dan ke salon bersama, atau bahkan hanya sekedar lenyeh lenyeh menonton televisi di rumahnya.Ada kalanya Clara merasa iri. Namun, mengingat dirinya yang masih memiliki keluarga lengkap, dan mereka semuanya juga menyayanginya, Clara mengurungkan niatnya untuk iri.Jika saja papa, Mama, serta kakaknya Reno, tidak begitu sibuk dengan bisnis mereka masing masing, hidupnya pasti akan sempurna.Ini? Papa dan mama sibuk dengan membuka jalan untuk pengembangan perusahaan, sedangkan kak Reno sibuk menjalankannya dengan baik. Menjelajahi setiap jalan yang dibuka oleh orang tuanya.Mana sempat mereka meluangkan waktu untuk Clara, yang dianggap sudah cukup dewasa mengurus diri?Apa aku minta saja posisi di perusahaan ya? pikir gadis itu tiba tiba. Asal saja ide itu tercetus. Setidakn
Read More
Story 38
Clara dan kedua orang tuanya memulai hari itu dengan menonton di bioskop. Pada dasarnya itu hanya mau Clara nya aja sebenarnya. Sedangkan Eva dan Dirga, kedua orang tua gadis itu hanya mengikuti keinginan hati putri kesayangan mereka.Eva dan Dirha sangat sadar, kalau saat ini putri mereka sedang butuh perhatian.Dapat dilihat dari status status yang diunggahnya di media sosial.Postingannya belakangan semakin intens dan kebanyakan mengeluh.Papa dan mamanya menyangka saat ini Clara mungkin sedang stress atau jenuh dengan kegiatan sekolah.Mereka tidak tau saja, kalau masalah sebenarnya gadis itu adalah terkait urusan hati.Cinta memang tidak memandang usia dan status sosial. Bagi beberapa orang, mungkin cinta yang dirasakan Clara pada Bima hanyalah cinta monyet. Namun bagi yang merasakannya seperti Clara, mereka akan sadar bahwa perasaannya itu tulus.Masalah nafsu?Hei, ayo lah. Itu adalah insting dan kebutuha
Read More
Story 39
Clara kembali melanjutkan makannya setelah mendelikkan bahunya cuek."Nggak tahu, Mah. Revan dan Clara kan beda kelas, Mah.""Bukannya kalian dekat? Sama sama aktif di OSIS, kan?""Kok Mamah tahu?" Lagi lagi Clara heran dengan sebanyak apa orang tuanya tahu semua aktifitasnya."Bima mengabari setiap kegiatan kamu ke Mama dan Papa. Katanya Revan pernah datang ke rumah, dan ngajak kamu makan malam. Mau omongin masalah rapat OSIS ya katanya?"'Aiihhh... Kok Kak Bima bocor banget sih?' gerutu Clara di dalam hati.Tapi, paling tidak dia nggak bocor masalah nakal nakalnya Clara terhadap lelaki itu. Kalau sampai Masalah itu bocor dan ketahuan oleh Papa dan Mamanya, bisa gawat.'Bisa bisa, kak Bima dipecat. Dan gue nggak bisa ketemu dia lagi.' batin gadis itu lagi."Mmm... Bocor banget tuh orang." gerutu Clara pelan. Namun, masih bisa terdengar di telinga Eva dan Dirga. Mereka hanya tertawa dan menggelengkan kepala deng
Read More
Story 40
Tiba di rumah, Clara bergegas turun dari mobil dan berlari naik ke kamarnya.Melihat itu sontak saja pasangan suami istri Bagaskara, Eva dan Dirga, kebingungan dengan tingkah Putri kesayangan mereka itu."Sayang, kamu nggak mau lihat oleh-olehnya dulu?" Teriak Eva pada Clara yang sudah berada di tengah-tengah anak tangga."Nanti aja Mah, taruh aja dulu di situ!"balas Gadis itu sambil terus berlari kecil menaiki anak tangga.Semakin bingung saja mereka akan sikap Clara. Sejak tadi gadis itu memang tampak aneh.Masuk ke dalam kamarnya Clara segera melemparkan tas selempang yang ia kenakan kata tempat tidur. Lalu berlari ke kamar mandi untuk membasuh tubuh.Tubuhnya penuh dengan aroma masakan Cina yang khas. Yang umumnya memang lebih banyak menggunakan bawang putih.Setelah selesai mandi, Clara mengenakan baju dengan gaya kasual.Celana jeans ketat, baju kebesaran berbahan rajut ala Korean styledengan pot
Read More
Dernier
12345
DMCA.com Protection Status