Pak Lehan mendekat dengan raut wajah yang tidak dapat dijabarkan, “Siti, kamu yang sabar ya?” Ujarnya sembari mengusap wajahnya. Melihat raut wajah murung pak Lehan, firasat Siti tiba-tiba menjadi tidak enak. “Ada apa, Pak?” “Ini, ini, Didi, Siti. Suami kamu,” “Mas Didi? Kenapa dengan mas Didi?” Siti langsung berseru dan berlari tanpa menunggu jawaban dari Pak lehan. Dia mendekati sesuatu yang diturunkan orang-orang tadi, seperti benda kaku yang ditutupi kain. Ketika Siti membukanya, dia langsung berteriak histeris . “Mas Didi! Ya Allah! Apa yang terjadi Mas! Astaghfirullah.. Mas Didi!” Siti menangis meraung mengguncang-guncang jasad suaminya yang telah kaku dan membiru itu. Wanita ini tidak bisa menahan diri lagi, kemudian dia jatuh Pingsan di tanah. Orang-orang berlarian datang, berkerumun di pelataran rumah ini. Ibu-ibu membantu Siti untuk bangun dan membawanya masuk. Menepuk-nepuk pipi situ, dan memberi minyak angin agar Siti tersadar. Tanpa perintah, beberapa warga l
Terakhir Diperbarui : 2024-10-19 Baca selengkapnya