Ada sedikit rasa kasih sayang di dalam suara itu.Menyadari hal itu, Miana berpikir bahwa Farel mungkin menyukai Sherry, meskipun hanya sedikit.Jika tidak ....Pada saat ini, ponselnya berdering.Miana tersadar dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Keningnya mengerut.'Kenapa Giyan meneleponku?'Di tengah kebingungannya, dia segera mengangkatnya, "Halo, Kak Giyan."Bagaimanapun, Giyan banyak membantunya selama proses pemakaman neneknya.Dia berutang budi kepada Giyan."Maaf mengganggumu selarut ini," ujar Giyan dengan suara yang sangat lembut, membuat orang dapat dengan mudah membayangkan senyumnya yang menyejukkan hati."Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Miana, agak panik."Nggak ada apa-apa." Giyan terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, "Malam ini, Carel, Henry, dan Farel minum bersama, kamu tahu ini?""Nggak tahu." Miana memang tidak tahu.Farel tidak memberi tahu hal itu ketika datang menjemput Sherry.Miana terdiam sejenak, menyadari sesuatu, dan bertanya,
Read more