Cuaca siang itu cerah, langit biru bersih tanpa awan, dan semilir angin menyusup dari sela jendela mobil yang sedikit dibuka. Valerie duduk di kursi penumpang depan, mengenakan gaun midi berwarna gading dan cardigan tipis, sementara Aldrich menyetir dengan satu tangan di kemudi, satu tangan lain menggenggam tangan Valerie di pangkuannya.Setelah sarapan hangat bersama orang tua Valerie tadi, keduanya pun berangkat menuju butik langganan yang dimaksud oleh Bunda Valerie.“Aku masih belum percaya semua ini nyata,” gumam Valerie, menatap jendela sambil menyaksikan pepohonan pinggir jalan melesat perlahan.Aldrich menoleh sekilas, senyumnya lembut. “Kalau ini mimpi, aku harap kita tidak pernah bangun.”Valerie menahan tawa kecil. “Berhenti bersikap seperti tokoh pria di drama Korea, Aldrich.”Aldrich memasang wajah pura-pura tersinggung. “Tapi aku lebih tampan dari mereka, kan?”Valerie menjawab dengan tatapan malas yang penuh cinta. “Hmmm. Kau lumayan.”Aldrich mencibir, detik berikutny
Last Updated : 2025-05-14 Read more