Ibu Aidan mengangguk penuh keyakinan. “Baiklah, terserah padamu, Tuan. Kau harus membawa kembali jiwa cucuku.”“Jangan khawatir,” jawab sang Dukun sambil menepuk dada, seolah semua ada dalam genggamannya. “Semuanya akan baik-baik saja.”Kemudian ia menoleh ke Ayah Aidan di luar pintu dan memberi instruksi lantang, “Cepat, panggil nama anak itu. Jangan berhenti!”Selesai berkata demikian, ia masuk kembali ke kamar, lalu buru-buru memasukkan semua barang berharga ke dalam tas kainnya. Uang hasil menipu keluarga itu ia simpan rapi, menyampirkannya di punggung.Dengan uang ini, ia sudah membayangkan hidup baru: tempat tinggal yang jauh, bebas dari gangguan, pegunungan indah, sungai jernih, menikahi seorang wanita, lalu memiliki anak. Hanya membayangkannya saja sudah membuatnya tersenyum penuh kegembiraan.Sang Dukun keluar dari kamar dengan langkah ringan.Ibu Aidan, yang sama sekali tidak curiga, mendekatinya dengan wajah penuh harap. “Tuan, kau benar-benar harus membantuku menemukan jiw
Last Updated : 2025-09-20 Read more