All Chapters of Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa: Chapter 41 - Chapter 50

59 Chapters

Bab 41. Rencana Jahat Hendra

Bab 41. Rencana Jahat Hendra"Akhirnya aku bisa mengambil keputusan besar ini. Terima kasih Ya Tuhan karena engkau sudah mempermudah segala jalannya," gumam Aisyah pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Padahal hari masih pagi, tapi masalah sudah muncul tanpa permisi."Aku sangat yakin ada dalang di balik semua kejadian ini. Tapi siapa?" Ia mencoba memejamkan matany sebentar untuk menghilangkan penat. Namun, belum sempat terpejam di luar sudah terdengar suara keributan antara Rani dan seseorang. Karena penasaran akhirnya Aisyah membuka pintu ruangannya."Maafkan saya, Bu. Pak Hendra sedari tadi memaksa bertemu Ibu, padahal saya sudah menjelaskan baik-baik Ibu sedang tidak bisa diganggu," jelas Rani."Tidak apa, Rani. Itu bukan salahmu," jawab Aisyah. "Silakan masuk Pak Hendra, barangkali ada hal penting yang ingin Anda sampaikan kepada saya," lanjutnya sambil membuka pintu lebih lebar lagi. Dengan angkuh Hendra melanglang masuk begitu saja."Anda tidak bisa berbuat seenaknya, Bu A
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Bab 42. Tunangan Palsu

Bab 42. Tunangan PalsuRupanya Bella tidak menyerah begitu saja meskipun ia sudah berkali-kali ditolak Rendra. "Aku tidak yakin dia memiliki kekasih, bahkan sudah bertunangan. Itu pasti hanya alibinya saja untuk menjauhiku," gumamnya sebelum turun dari mobil mewahnya."Selamat pagi, Nona. Maaf Anda tidak diperkenankan masuk ke dalam perusahaan ini lagi," sapa resepsionis dengan ramah, begitu melihat Bella mulai melangkahkan kaki menuju tempat di mana Rendra berada."Heh! Anda siapa berani-beraninya mengatur saya?" skak Bella dengan nada angkuh."Saya hanya menjalankan tugas, Nona. Jika ingin bertemu silakan tunggu di sana." Resepsionis itu kemudian melakukan tugasnya yang lain.Bella melihat sekelilingnya, ada dua bodyguard yang berjaga di sana."Sialan sekali. Awas yah kamu Rendra. Semakin kamu jual mahal, semakin aku gencar ingin memilikimu."Bosan. Itulah yang sekarang Bella rasakan, ia memainkan gawainya. "Kalau bukan karena Rendra, aku tak sudi menunggu seperti ini."Sedangkan di
last updateLast Updated : 2025-04-22
Read more

Bab 43. Konsekuensi Sebuah Kebohongan

Bab 43. Konsekuensi Sebuah KebohonganBella mendengus kasar. Sungguh bukan ini yang ia harapkan. "Kamu jahat Rendra!" pekik Bella. "Dan kamu!" Tunjuknya pada Aisyah, "aku tidak yakin ternyata sekarang selera Rendra sepertimu. Sangat rendahan!" cibirnya lagi."Tutup mulutmu Bella, Anda tidak berhak menghakimi pilihan saya. Dan mulai sekarang saya harap Anda sadar diri dan menjaga sikap Anda terhadap saya!" jawab Rendra membuat Bella terdiam. "Silakan pergi sekarang juga, sebelum saya kehilangan kesabaran melihat tingkahmu yang sangat menyebalkan.""Rendra kam---""Pergi!" usirnya dengan cepat.Bella menatap sinis ke arah Aisyah, ia juga menghentak-hentakkan kakinya saat pergi dari hadapan mereka berdua."Hufttttttt ...." Rendra menghembuskan napas lega melihat kepergian Bella."Sudah selesai?" tanya Aisyah tiba-tiba mengejutkannya."Sepertinya sudah. Saya harap dia kapok setelah ini," jawabnya dengan wajah datar."Sampai lupa menawarkan Anda duduk." Rendra terkekeh pelan, kemudian ia
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Bab 44. Rencana Penculikan Aisyah

Bab 44. Rencana Penculikan AisyahFarah, Arman dan Hendra sedang berdiskusi di rumah Farah. Mereka semua merencanakan cara untuk menculik Aisyah. "Paman sudah yakin akan melakukan hal itu?" tanya Farah kembali memastikan."Apa kamu tidak yakin?" Hendra membalikkan pertanyaan itu pada keponakannya."Bukan begitu, Paman ... aku hanya takut ...." Farah terlihat cemas."Apa yang kamu takutkan, Sayang?" tanya Arman."Ahhh, lupakan saja. Aku setuju juga kok dengan usulan Paman. Jadi kapan kita akan melangsungkan rencana itu?""Lebih cepat lebih baik. Paman sudah sangat muak dengan tingkah dia, dan kalau kita menunda waktu memangnya kalian punya uang untuk membayar kerugian yang diminta wanita sialan itu?""Justru itu, Paman. Aku sangat tidak rela jika uang hasil jerih payahku diberikan begitu saja padanya.""Nah, betul itu. Jadi paman rasa, rencana ini harus berjalan dalam waktu dekat.""Aku setuju. Bila perlu kita harus turun tangan untuk menyiksa dia," ujar Arman menggebu-gebu. Arman adal
last updateLast Updated : 2025-04-25
Read more

Bab 45. Neraka di Gudang Tua

Bab 45. Neraka di Gudang TuaDalam sepersekian detik, suara “klik” terdengar ... kunci pintu terbuka. Namun, sebelum sempat bergerak, lengan kekar preman itu sudah terulur ke belakang, mencengkeram lengan Aisyah dengan erat.“Jangan coba lari dari saya kalau Anda masih ingin hidup."Aisyah meronta. Tangannya mencakar, kakinya menendang kursi. Adrenalin melonjak liar di tubuhnya. Ia harus lari. Harus keluar dari sini. Tapi preman itu mencengkramnya kuat dan menariknya dengan paksa.Aisyah menatap langit senja merona jingga, berharap ada seseorang yang akan datang menolongnya. "Terus jalan dan ikuti perintah saya kalau Anda masih ingin melihat hari esok."Tubuh Aisyah yang sudah lelah, digiring menuju sebuah gudang tua yang terletak tidak jauh dari jalan masuk."Wah, kamu berhasil juga membawa wanita ini ke mari," ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu gudang tua itu."Iya, dong, meringkus wanita cantik seperti ini, bukan masalah besar bagi saya, apalagi kalau membayangk
last updateLast Updated : 2025-04-27
Read more

Bab 46. Trauma Mendalam, Perjuangan Panjang

Bab 46. Trauma Mendalam, Perjuangan PanjangPlak ...Plak ... Hendra melayangkan tamparan kerasa pada kedua pereman suruhannya. "Dasar bodoh! Ngurus wanita satu saja tidak becus!" makinya lagi."Ampun, Tuan. Kita sudah berusaha sebaik mungkin," jawab pereman bertubuh gempal."Omong kosong! Siapa laki-laki yang kalian maksud? Jangan katakan kalian berdua menyebutkan saya dalang di baik penculikan itu.""Tidak, Tuan. Dia tidak menanyakan dalang di balik semua ini. Dia terlalu sibuk menolong wanita itu, karena sebagian bajunya sudah terbuka.""Apa?!" kaget Hendra. "Kalian berhasil membuka baju dia?""Benar, Tuan.""Ha-ha-ha ... Ini kabar sangat baik. Saya suka! Tidak sia-sia saya menyuruh kalian berdua, meskipun gagal tapi dia akan terguncang mentalnya. Hahaha." Gelak tawa Hendra memenuhi ruangan kosong itu. "Setidaknya saya cukup puas. Sisanya akan saya transfer," lanjutnya kemudian pergi begitu saja.Hendra melajukan mobilnya ke sebuah bar ternama. Tak lupa ia juga menghubungi Farah d
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

Bab 47. Di Antara Harapan dan Ketakutan

Bab 47. Di Antara Harapan dan KetakutanSetelah menjalani pemeriksaan di ruangan gawat darurat. Seorang perawat memanggil Rendra untuk bertemu dengan seorang dokter yang menangani Aisyah."Selamat malam, Tuan," sapa dokter dengan name tag Dokter Sinta Rahayu."Malam, Dokter. Apa yang terjadi pada Aisyah?" tanya Rendra dengan tidak sabar ingin mengetahui keadaan Aisyah."Sebelumnya Anda siapanya pasien?" Dokter Sinta menatap ragu ke arahnya.Renda menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. "Saya calon suaminya, Dok," jawabnya. Ya, hanya kata itu yang akan membuat semua orang yakin."Boleh saya tahu hal apa yang dialami pasien sebelum ke sini?""Huffft ...." Rendra menarik napas dalam. "Kronologi persisnya saya juga tidak tahu, karena begitu saya sampai di sana Aisyah hampir dilecehkan oleh dua orang pereman," jawab Rendra. "Saya khawatir jika mental Aisyah terganggu."Dokter Sinta mengangguk. "Saya paham. Kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa pasien tidak m
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

Bab 48.  Dukungan Keluarga, Harapan untuk Kesembuhan

Bab 48. Dukungan Keluarga, Harapan untuk KesembuhanHermawan dan istrinya datang ke rumah sakit dengan tergopoh-gopoh. Mirna yang sudah berlinangan air mata sejak dalam mobil, ia takut terjadi hal buruk pada anak sematawayangnya."Kamar VVIP nomor 53." Sepanjang jalan ia terus melafalkan petunjuk yang diberikan suster yang sedang bertugas. "Nah, sepertinya benar ini ruangannya, Pa," ujarnya pada Hermawan."Semoga saja benar ya, Ma." Perlahan mereka membuka pintu ruangannya itu. Pemandangan yang pertama kali mereka lihat adalah sosok lelaki yang sedang duduk membelakangi mereka, dan memandang sosok perempuan yang sedang terbaring lemah."Anakku----" Mirna tak kuasa melanjutkan lagi kata-katanya. Mendengar suara itu, seketika Rendra langsung menoleh ke arah belakang."Ma ... kamu yang tenang," bisik Hermawan."Nak Rendra ... Maafkan kedatangan kami mengejutkanmu," ujarnya pada Rendra.Rendra segera bangun menghampiri mereka, "Om, Tante, apa kabar?" Rendra menyalami keduanya dengan san
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

Bab 49. Di Antara Jeritan dan Air Mata

Bab 49. Di Antara Jeritan dan Air MataDi luar ruangan. Aisyah masih terduduk sendiri dengan tatapan kosongnya. Sesekali air mata membasahi pipi cantiknya. "Cobalah Anda mendekatinya sekarang. Biar saya tahu reaksinya seperti apa nanti," titah Dokter Lestari.Rendra mencoba mendekatinya, ia memanggil pelan nama Aisyah. Dipanggilan ketiga masih tidak ada respon. Dokter Lestari menyarankan untuk menepuk pelan bahu Aisyah.Dengan ragu-ragu Rendra melakukan hal itu.Seketika Aisyah langsung berdiri dan menampar Rendra dengan sangat keras. "Pergi ... pergi dari sini. Anda jangan lancar pada saya!" Jeritan Aisyah memenuhi ruangan Dokter Lestari."Pergi ... saya bilang pergiiii." Kali ini jeritan itu diiringi air mata. Reaksi Aisyah sama seperti sebelumnya. Ia menggosok-gosokkan seluruh tubuhnya seolah-olah ada kotoran yang menempel di sana. "Anda kurang ajar. Saya akan melaporkan Anda pada polisi!" jeritnya pada Rendra.Melihat rekasi Aisyah yang mulai menunjuk ke arah bahaya. Dokter Lest
last updateLast Updated : 2025-05-03
Read more

Bab 50. Pesta Pernikahan yang Panas

Bab 50. Pesta Pernikahan yang Panas Alunan biola turut melengkapi sebuah musik yang sejak tadi mengiringi pesta itu. Instrumen berkhas keromantisan juga membuat suasana lebih sakral. Pelaminan mewah sudah terduduk rapi, ada sepasang kekasih yang tengah bergenggam tangan dan menatap satu sama lain. Ya, mereka adalah Farah dan Arman. Perhatian Farah tak lepas dari Arman yang sejak kini sudah resmi menjadi suaminya. Dia begitu kagum akan ketampanan lelaki itu, tak menyangka dengan status masa lalu yang buruk, Farah bisa mendapatkan Arman."Terimakasih sayangku, akhirnya aku yang menjadi pemenang di dalam hidupmu," ucap Farah pelan, bibirnya tepat berbisik di telinga kanan Arman."Sama-sama sayang, sekarang kita fokus hidup bahagia ya, semoga pernikahan ini mampu bertahan selamanya. Aku mencintaimu."Arman yang masih labil perihal percintaan, bukan kali pertamanya ini mengutarakan kata cinta kepada lawan jenisnya. Dulu, saat menikah dengan Aisyah, Arman juga mengaku mencintai wanita ters
last updateLast Updated : 2025-05-04
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status