Semua Bab Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun: Bab 371 - Bab 380

"Ibu, mari ikut aku pulang dan hidup bersamaku" Alicia Moore menatap ibunya dengan tatapan penuh harap. Ibu Alicia duduk di kursi rotan, menatap putrinya dengan senyum lembut namun menggelengkan kepala pelan. "Tidak apa-apa bagiku untuk tinggal di hotel, Alicia. Aku sudah terbiasa dengan kehidupan seperti itu." Melihat ibunya yang enggan mengikutinya pulang, Alicia Moore tidak bisa menahan kecemasannya. Gadis kecil yang biasanya tegas dan mandiri ini kini tampak seperti anak kecil yang membutuhkan persetujuan ibunya. "Ibu, selama bertahun-tahun putrimu tidak bisa berbakti kepadamu. Sekarang ibu sudah datang ke Crocshark dan tinggal di hotel, bagaimana perasaanku sebagai seorang putri?" Alicia Moore berkata dengan nada cemas yang tak tersembunyi. "Jika orang-orang tahu aku membiarkan ibuku tinggal di hotel sementara aku tinggal di rumah besar seperti ini, mereka pasti akan menganggapku anak yang tidak tahu diri." Ryan Drake yang berdiri di samping istrinya juga ikut membujuk. "B

"Ayah, apakah di Pegunungan Ergo benar-benar ada dewa?" Lena menatap Ryan Drake dengan mata besarnya yang penuh rasa ingin tahu. Dewa? Ada terlalu banyak legenda kuno yang beredar, dan sekarang, Ryan Drake tidak dapat memastikan apakah dewa benar-benar pernah lahir di planet terbelakang ini. Akan tetapi, sekalipun tidak ada dewa yang muncul, yang pasti di kedalaman Gunung Ergo dulu terdapat banyak kultivator kuno yang kuat, dan di antara mereka mungkin ada beberapa kultivator hebat yang setara dengannya. Keberadaan pada tingkat itu, di mata manusia biasa, tidaklah berbeda dengan dewa. Sekarang, dia juga sangat ingin tahu apa yang ditinggalkan para kultivator kuno di bumi di kedalaman Gunung Ergo. Jika masih ada formasi bintang yang lengkap, maka dia dapat menemukan cara untuk memulihkan kekuatannya sesegera mungkin. "Mungkin, di era yang sangat jauh, ada sekelompok dewa yang tinggal di Gunung Ergo," Ryan Drake berpikir sejenak, mengulurkan tangannya untuk menekan ujung hidung

Alicia Moore duduk bersila setelah mengambil Pil Origin Tingkat Rendah. Pada saat ini, Woody Spencer juga datang, duduk di sebelah Alicia Moore, dan menutup matanya dengan tenang. Gadis kecil yang cerdas itu memahami tugasnya tanpa perlu banyak penjelasan. Lena tampak penasaran dan berjalan mendekat, duduk di samping mereka sambil mengamati dengan mata berbinar. Ryan Drake berdiri di sana, memperhatikan Woody Spencer dengan seksama, menunggu Akar Spiritual Kayu dalam tubuh gadis itu bereaksi. Pada saat ini, kekuatan obat mulai menyebar di tubuh Alicia Moore. Di bawah pengaruh energi yang sangat besar, alis Alicia Moore berkerut dalam. Setelah rasa sakit yang hebat menyerang, tubuhnya mulai gemetar tidak terkendali. Alicia Moore tidak pernah menyangka bahwa setelah meminum pil seperti itu, dirinya akan menderita sakit sebegini hebatnya. Rasa sakit itu datang dari seluruh bagian tubuh, seolah ada ribuan jarum kecil yang menusuk setiap inci kulitnya. Sensasi terbakar mengali

"Guk! Guk!" Pada saat ini, Dalton menyeringai dan menggonggong pada James Jefferson lagi dengan nada yang semakin mengancam. Melihat Dalton tiba-tiba menggonggong lagi, Meredith Moore mengira dia bereaksi seperti anjing biasa yang melihat orang asing. Dia tidak menganggapnya serius saat melihat Dalton mengaum peringatan. Namun, James Jefferson tahu dengan pasti bahwa anjing mistis ini sedang memperingatkannya dengan sungguh-sungguh. Meskipun Meredith Moore adalah junior di mata James, dia adalah ibu mertua dari Ryan Drake. James khawatir dalam kesadaran Dalton, dia harus memberikan hormat kepada wanita yang dihormati tuannya. "Anjing sialan, jangan kira karena tuanmu kuat, aku tidak akan berani menghadapimu. Tunggu saja, nanti aku akan merebusmu untuk sup daging," gumam James dengan suara rendah yang penuh ancaman. Suaranya memang tidak tinggi, tetapi telinga Dalton yang jauh lebih tajam dari manusia biasa menangkap setiap kata dengan jelas. Mendengar ancaman terakhir itu, Da

Ryan Drake tersenyum pada pramugari, menemukan apa yang disebut sabuk pengaman, dan mengikatkannya di pinggangnya dengan gerakan yang terlihat alami meski sebenarnya ini pertama kalinya dia menggunakan perangkat keselamatan modern seperti ini. Lena dan Woody Spencer yang berada di sebelahnya tampak sedikit bingung dengan sabuk pengaman mereka. Ryan dengan sabar membantu kedua gadis itu mengencangkan sabuk mereka, memastikan mereka duduk dengan nyaman dan aman. Tanpa menunggu lama, pesawat mulai bergerak perlahan dari posisinya. Kemudian, pesawat mulai melaju di landasan dengan kecepatan yang terus meningkat. Setelah menempuh jarak percepatan yang cukup, pesawat mulai mengangkat hidungnya dan lepas landas ke udara dengan mulus. Duduk di pesawat sambil melihat ke luar jendela, kota Crocshark tampak menjadi semakin kecil di bawah mereka. Pada akhirnya, bangunan-bangunan tinggi dan pejalan kaki yang ramai berubah menjadi kotak-kotak kecil seperti korek api dan titik-titik hitam s