Rasa kecewa yang mendalam terasa menyayat hati Lupus saat Rara menolak lamarannya. Raut wajahnya yang biasanya ceria kini suram, matanya yang sembab menunjukkan ia telah menangis sepanjang malam. Dengan hati yang berat, Lupus memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta, meninggalkan Bali yang penuh kenangan pahit itu.Esok harinya, dengan langkah gontai, Lupus menemui Nayaka, bosnya, yang sedang duduk di teras hotel mereka. "Pak Nayaka, saya minta izin untuk kembali ke Jakarta hari ini juga," ucapnya dengan suara yang serak.Nayaka menatapnya dengan pandangan penuh kebingungan dan kekhawatiran. Apa lagi saat pria itu dengan tak biasnya memanggil sebutan dirinya yang lain, dari biasanya. "Lupus, ada apa? Kamu terlihat pucat," tanya Nayaka dengan nada yang penuh perhatian.Lupus menghela napas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menceritakan kegagalannya."Saya ditolak, Pak. Rara tidak mau menerima lamaran saya," ungkapnya sambil menundukkan kepala.Nayaka, yang selama ini men
Terakhir Diperbarui : 2025-05-02 Baca selengkapnya