Alvano menoleh cepat. “Apa?”“Aku butuh ruang. Aku butuh waktu buat ngerti semua ini. Buat maafin diriku sendiri. Aku tahu kamu cinta aku, Van. Tapi cinta kamu nggak bisa nyembuhin aku. Aku … aku harus nyembuhin diriku sendiri,” ungkap Isvara.Alvano terdiam.Kadang, mencintai artinya melepaskan genggaman. Bukan karena tidak mau bertahan, tapi karena tahu yang dicintai butuh bertarung sendirian, agar bisa kembali dengan utuh.“Kamu yakin?” tanya Alvano, yang hanya dijawab dengan anggukan kecil dari istrinya.Alvano akhirnya duduk kembali, pelan-pelan, satu tangan masih menggenggam tangan Isvara, dia berkata, “Kalau itu yang kamu mau, aku akan nunggu kamu sembuh. Serapuh apa pun kamu nanti … aku tetap akan pulang ke kamu.”__Lima hari berselang, akhirnya Isvara diperbolehkan untuk pulang. Namun, bukan pulang ke rumah, melainkan menuju pusat pemulihan trauma.Kamar rawat VIP yang sejak awal penuh isak dan ketegangan itu kini tampak sepi. Ranjang sudah dirapikan, infus dilepas, dan perba
Terakhir Diperbarui : 2025-08-02 Baca selengkapnya