“Pak Alvano Narendra Putra, nggak bisa kasih jeda aku sedikit aja, ya?” suara Isvara sudah penuh keluhan begitu dia masuk ke ruangan kerja suaminya. “Baru juga aku mau makan bareng temen-temenku, langsung dikirimin notifikasi kayak alarm kebakaran. Pantes aja Jefri nggak punya temen, kamu gini-gini banget, baru ditinggal sebentar udah manggil.”Alvano tidak langsung merespons. Dia duduk santai di sofa tamu, dengan satu set makan siang di hadapannya: nasi hangat, ayam bumbu kecap, sayur sop, dan segelas air lemon. Semua yang istrinya siapkan sebelum jam makan. Gerakannya tenang, napasnya stabil. Seolah omelan panjang barusan hanya jadi latar musik pengantar makan siang.Pria itu melirik ke arah Isvara yang berdiri di depan pintu, wajahnya kesal, dan tangannya terlipat di dada. Ah, sungguh menggemaskan sekali istrinya itu.“Aku cuma bilang temenin makan. Bukan sekarang juga. Tapi kamu datang. Artinya hatimu terpanggil,” ujar Alvano santai, lalu menyendok nasi dengan elegan. Isvara melen
Last Updated : 2025-08-14 Read more