Matahari terbit pelan, tapi Sierra masih duduk di dekat jendela lantai atas kafe Luce d’Inferno. Tangannya memegang secangkir teh yang sudah dingin, sementara pikirannya jauh... terlalu jauh.Tadi malam, saat ia menyentuh dahi Nerine, sebuah gambaran kembali menghantamnya—bukan seperti mimpi, bukan pula visi biasa.Ia melihat dirinya sendiri... tapi berbeda. Rambutnya lebih panjang, matanya bersinar lembut keemasan, dan di punggungnya—terbentang sayap yang bukan dari cahaya, bukan juga dari bayangan. Tapi seperti tenunan antara langit dan bumi.Dalam penglihatan itu, Sierra berdiri di medan perang. Di hadapannya ribuan sosok: iblis, malaikat, dan makhluk-makhluk yang belum pernah ia kenali. Tapi ia tidak takut.Dan yang membuatnya bingung—Alex ada di sana juga, terluka, berlutut... dan Sierra—versi lain dirinya—menyembuhkan Alex hanya dengan menyentuh dada pria itu, lalu berkata:“Kau bukan milik neraka. Tapi kau milikku. Maka berdirilah, penjagaku.”Sierra memejamkan mata, napasnya t
Last Updated : 2025-05-09 Read more