Hujan turun deras malam itu. Lampu jalan memantulkan cahaya kekuningan di aspal basah, membentuk bayangan-bayangan panjang yang tampak hidup. Di lantai 17 sebuah apartemen mewah, Alex Reynard duduk di depan jendela lebar, menatap kota yang tak pernah tidur dengan tatapan kosong. Cangkir kopi di tangannya sudah dingin sejak satu jam lalu.Ponselnya terus berbunyi—email dari investor yang kecewa, pesan dari tim manajemen yang meminta keputusan, hingga panggilan tak terjawab dari ibunya. Semua diabaikan.Perusahaan startup-nya, Nexotech, berada di ujung tanduk. Setelah tiga tahun bekerja siang-malam, menggali ide-ide brilian, membangun tim, membakar tabungan… hasilnya hanya utang dan keputusasaan."Aku sudah melakukan segalanya,” gumam Alex lirih, lebih pada dirinya sendiri.Tepat pukul 00:00, listrik di apartemen itu tiba-tiba mati. Gelap. Hanya suara hujan yang terdengar, dan sesekali kilat menyambar langit.Lalu, terdengar ketukan di pintu.Satu... dua... tiga kali. Lembut, tapi ritme
Terakhir Diperbarui : 2025-05-04 Baca selengkapnya