“Maaaas,” Nayla ingin menolak. Dia malu.“Aku sudah melakukannya tadi malam, Nay. Please, biarkan aku menikmatinya selama dua tahun ke depan. Aku butuh pelampiasan, Nay. Aku bosan bermain solo.”Nayla tak mengerti apa yang dimaksud oleh suaminya. Tapi demi apapun dia malu. Sangat malu. Tanpa menunggu jawaban dari Nayla, pria itu pun mulai menenggelamkan wajahnya diantara pangkal paha sang istri. Tanpa rasa jijik sama sekali, dia mulai menikmati sesuatu yang membuatnya senang. Demi apapun rasanya Nayla ingin berteriak. Nikmat bercampur sakit menjadi satu. Dia hanya bisa menggigit ujung bantal, untuk menekan suaranya. Dia juga tak ingin terdengar mendesah. “Maaaaaas, sakit,” ucap Nayla.Bukannya berhenti, pria itu justru berdiri dan membuka pakaiannya. Tubuh Darren saat ini benar-benar polos tanpa tertutup apapun.“Nay, hisap milikku ya,” pintanya penuh permohonan.“Huh?” Nayla terkejut.Darren menarik tangan Nayla, agar duduk di atas kasur. Nayla malu. Sangat malu.“Sentuhlah, Nay.
Last Updated : 2025-06-03 Read more