"Ewan, kapan kamu pulangnya?""Aku baru saja pulang." Ewan buru-buru merebut pel dari tangan Aruna, lalu berkata, "Ibu, lukamu belum sepenuhnya sembuh, jangan kerjakan pekerjaan berat begini. Biar aku saja.""Nggak apa-apa, Neva bilang olahraga ringan justru bagus untuk pemulihan." Aruna lalu bertanya, "Aku dengar kamu sempat pergi ke Kota Yesalu, ngapain ke sana?""Ada teman yang sakit, aku pergi mengobatinya." Ewan berbohong, terutama karena tidak ingin Aruna khawatir."Terus, sudah sembuh?""Sudah.""Hmm." Aruna mengangguk kecil, lalu bertanya, "Ibu mau masak, kamu mau makan apa?""Tubuh Ibu belum pulih, jangan masak dulu. Nanti kita makan di luar saja," sahut Ewan.Aruna berujar, "Sekarang restoran di luar mahal, harga daging naik, sayur pun naik. Lebih hemat kalau masak di rumah.""Cuma sesekali kok, nggak bakal habis banyak.""Tetap saja kita harus berhemat. Kamu belum nikah, nanti masih harus menafkahi istri dan anak. Uang harus digunakan dengan bijak."Selama ini, Aruna bersusa
Read more