“Kak, ini sudah sangat siang! Masa Alisa dan Dirga belum bangun juga?!”Esok harinya, Sabrina sudah mengeluarkan ocehannya di meja makan. Wanita itu berdiri sambil berkacak pinggang dan melirik jam tangannya.Erick yang sedang menyiapkan sarapan menoleh sekilas. Dia menarik napas dan mengembuskannya pelan. “Masih jam setengah delapan, Na,” sahutnya pendek.“Ya, tapi jadwal berkudanya ‘kan jam setengah sembilan pagi!” Sabrina terus mengingatkan. Wajahnya merengut pelan. “Kalau kita terlambat bagaimana?”Dia pun memiliki inisiatif dan berkata, “aku akan membangunkan Alisa.”Sontak ucapannya langsung mendapatkan respons cepat.“Sabrina.”“Eh, jangan!”Baik Andra maupun Erick saling bertukar pandangan karena berucap hampir bersamaan. Tapi, dengan cepat Andra mengalihkan pandangannya ke arah Sabrina.Mata bulatnya tampak melotot horror. “Ya kalau kamu ingin mengambil risiko dimarahi Dirga, sih, silakan saja,” jelasnya sambil mengedikkan bahunya santai.Sesaat, pria itu menyempatkan untuk m
Última actualización : 2025-10-15 Leer más