Rafael baru saja tiba di rumah. Dia masuk dengan langkah pelan, pundaknya berat, pikirannya masih dipenuhi bayangan wajah Nala yang menangis histeris di ruang kerjanya tadi sore.Keputusan memecat Nala cukup menghantuinya, tapi lebih dari itu, ancaman Sarah masih menekan dadanya.Ia berharap malam ini tenang, setidaknya ada waktu untuk menarik napas. Namun begitu dia membuka pintu ruang tamu, langkahnya terhenti mendadak.Di sana, Sarah berdiri dengan tangan terlipat di dada, wajah dingin seperti patung marmer, dan matanya menyala penuh bara.Dan di hadapan wanita itu ada Nala yang berdiri dengan angkuh di hadapan Sarah.“Sarah …?” Rafael tercekat. Sorot matanya beralih cepat dari Sarah ke Nala. “Apa yang dia lakukan di sini?”Sarah tidak langsung menjawab. Hanya tatapan tajamnya yang berbicara.Sementara Nala tertawa getir, lalu menatap nyalang wajah Rafael. “Oh, aku hanya mampir untuk memberitahu sedikit kebenaran pada istrimu, Rafael.”Rafael merasakan darahnya berdesir begitu mend
Last Updated : 2025-08-31 Read more