Terjebak Gairah Panas Majikanku

Terjebak Gairah Panas Majikanku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-22
Oleh:  Salwa MaulidyaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
42Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Evi, perempuan cantik dan seksi mantan pemandu karaoke melamar pekerjaan sebagai pembantu di rumah besar dan kaya raya demi biaya sekolah adik bungsunya. Namun, pilihan terakhir yang harus ia ambil sebagai pembantu membawanya pada nasib yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Liam—majikannya yang kesepian karena sering ditinggal dinas luar oleh istrinya tergoda oleh penampilan seksi dan kecantikan wajahnya. Liam menjanjikan uang yang cukup banyak jika Evi mau menjadi pemuas nafsunya yang sudah jarang sekali dipenuhi oleh istrinya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1: Wanita Baru ini ....

“Nghh… Liam. Aku tidak bisa.”

Liam yang sedang menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang istri langsung berhenti ketika mendapatkan penolakan. Wajah pria yang hasratnya telah tinggi itu memerah, dengan rahang yang mengetat.

“Lagi?” kata pria berusia tiga puluh tiga tahun itu menunjukkan rasa marah dan kecewanya.

Bukan sekali dua kali Nala menolak ketika ia menginginkan belaian. Pernikahan mereka yang telah berusia delapan tahun selalu bergairah. Setidaknya, sampai sebelum Nala kembali bekerja.

Semenjak Liam mengizinkan sang istri membantu ekonomi mereka yang mengalami guncangan akibat pandemi, kehidupan rumah tangganya berubah. Tidak ada lagi malam-malam panas bergelora. Tidak ada lagi Nala yang manja dan siap disentuh kapan pun Liam minta.

“Bosku sudah menunggu di kantor, Liam. Kami ada jadwal kunjungan cabang perusahaannya di Singapura.” Nala mendorong tubuh Liam yang masih menghimpitnya tanpa rasa bersalah.

“Ya, ya. Bosmu memang lebih penting dari suamimu.” Embusan napas berat keluar dari bibir Liam. 

Nyaris hampir setiap minggu sang istri selalu ada jadwal dinas ke luar negeri.

“Sayang… ayolah,” rayu Nala mencoba menyentuh pipi Liam.

Namun, pria itu sudah terlanjur marah dan menolak untuk disentuh. Pria yang telah bertelanjang dada itu justru bangkit dari ranjang dan keluar dari kamar. Ia memutuskan untuk mandi air dingin di kamar mandi lain.

Tiga puluh menit berlalu, amarahnya sedikit mereda usai ia keramas dan memuaskan hasratnya seorang diri. 

Saat ini, Liam sudah berada di dapur menyiapkan sarapan untuknya dan Nala.

Mereka tidak memiliki ART. Dulu, Nala yang mengerjakan semuanya. Mulai dari memasak, merapikan rumah, mengurus semua kebutuhannya. 

Sekarang, karena kesibukan Nala yang luar biasa … Liam-lah yang mengambil alih tugas domestik itu. Pria itu tidak suka kehadiran orang asing di rumahnya, terlebih wanita.

Suara ketukan stiletto terdengar. Aroma manis menggoda dari parfum yang sudah dihapalnya tercium. Tak lama, dua buah lengan melingkar di tubuh Liam yang kekar.

“Aku berangkat, ya?” Nala berbisik di telinga Liam. “Aku janji, pulang dinas nanti aku akan kasih servis yang luar biasa ke kamu,” tutupnya diakhiri dengan kecupan di pipi pria itu.

Liam terdiam beberapa detik sebelum mematikan kompor dan membalikkan badan. Mata elang pria itu menatap Nala. Kali ini, sudah jauh lebih lembut. Meski masih ada sisa-sisa kecewa di sana.

“Aku izinkan, tapi ini untuk yang terakhir.” 

Suara pria itu terdengar serius. Ia memang tidak sedang bercanda.

“Maksudmu, kamu nyuruh aku resign?” sahut Nala dengan mata membelalak. “Kamu lupa, kita sudah sepakat soal ini?!”

Mata Liam memejam. Perbincangan ini selalu berakhir dengan pertengkaran. Tapi kali ini, Liam sudah tidak bisa lagi menahan kekesalannya.

“Aku setuju mengizinkan kamu bekerja karena ekonomi kita yang belum stabil, Nala. Sekarang, kita tidak kekurangan. Aku bisa mencukupi kebutuhan kita. Dan aku membutuhkanmu di rumah. Untukku. Untuk anak kita kelak.”

“Aku bisa mempekerjakan ART!” sahut sang istri cepat.

Dengusan terlepas dari sela bibir Liam. “Bagaimana dengan urusan ranjang? Kamu juga akan menyuruh ART?”

Nala sempat terkejut sesaat. Akan tetapi, wanita itu justru terkekeh karena menganggap Liam tengah bergurau.

“Ehm…” Nala bergumam sesaat, “Untuk urusan itu, aku janji, setelah aku pulang nanti kita akan bercinta seharian. Aku akan pakai lingerie baru, kesukaan kamu!”

Kecupan mendarat di pipi Liam, kendati pria itu tidak bereaksi. Nala kemudian menjauh sembari menggeret kopernya tanpa peduli pada sarapan yang sedang Liam buat.

Ya, masakan Liam selalu berakhir di tong sampah. Entah karena Nala yang berangkat terlalu pagi sehingga tidak sempat menghangatkan makanan, atau justru terlalu malam dan berdalih kenyang.

Liam mengepalkan kedua tangan di tubuhnya. Bertolak belakang dengan wanita berambut ikal panjang yang melangkah ringan keluar rumah.

Sebelum meraih gagang pintu, Nala memutar tubuh ke arah Liam. “ART kita akan datang sebentar lagi, Liam.” 

Dan setelahnya, Nala benar-benar keluar, tanpa peduli pada tanggapan Liam. 

Dalam hati, Liam kesal. Tapi sudah biasa diperlakukan seperti ini … tidak dihargai oleh sang istri.

Dia baru saja mengganti pakaiannya, hendak berangkat kerja. Ia menjabat sebagai General Manager di sebuah perusahaan besar. Gajinya tentu cukup untuk membayar satu ART di rumah megahnya itu. Namun, tetap saja dia enggan memiliki ART dan hanya ingin istrinya yang melayaninya. 

Namun, semuanya hanya mimpi belaka. Liam tidak akan pernah mendapat pelayanan dari sang istri jika wanita itu masih memilih bekerja, bekerja, dan hanya bekerja. 

Liam yang sedang mengenakan dasi itu menoleh ke arah pintu utama, bel rumah berbunyi. Panjang dan berulang kali. 

Dengan malas, Liam membukakan pintu dan matanya langsung terbelalak begitu melihat seorang wanita cantik di hadapannya. 

“Kamu ….”

“Selamat pagi, Pak. Saya Evi, pembantu baru yang diminta Bu Nala untuk datang ke sini.”

Liam meneliti penampilan wanita muda yang ada di hadapannya itu. Wajahnya tampak cantik, meski tanpa pulasan make up.

Tak berhenti di situ, Liam melirik tubuh wanita itu.

Sebuah dress ketat dengan belahan dada agak rendah membuat dua benda kenyal nan padat itu menyembul. Belum lagi, panjang dress itu tidak sampai menutupi setengah dari paha mulusnya.

Seksi.

Muda.

Menggoda.

Liam meneguk salivanya seketika. Pikirannya meliar. Namun, cepat-cepat ia mengusir jauh pikiran tersebut.

Ia berdeham, sebelum kemudian berujar dengan dingin, “Kamu mau jadi pembantu atau penggoda suami orang?!”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Alina Juanda
di bikin gedek terus SMA Nala. bagus ceritanya seru thor lanjutkan
2025-07-22 12:42:34
0
user avatar
Fanny Tiani
This is a very good book.
2025-07-18 08:31:13
0
user avatar
Permata
mantap sekali buku barunya
2025-07-10 22:54:06
0
user avatar
Rich Mama
waow.... keren, semangattt kakak
2025-07-10 21:48:23
0
user avatar
Novi Ayu Wulandari
mantap tenan. alus bukunee. tak masukin rak yo thor ...
2025-07-08 14:56:33
0
user avatar
Julia Sari
update yg banyak y thor hehe
2025-07-04 22:11:50
0
user avatar
Kania Putri
wah cerita baru lagi semangat kak author, ceritanya bagus banget ihh
2025-07-04 15:06:20
1
42 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status