Salma mengangguk dan tersenyum, tapi dia tidak mengatakan apapun. Saat itu Thian Asmen berkata, "Nona ini, apakah kalian sudah saling mengenal sebelumnya?" Rajasa mengangguk, "Benar, Tuan Presiden." "Tidak terlalu mengherankan, " Thian berbicara lagi, "Dua orang hebat seharusnya memang saling memiliki koneksi. Kalau begitu, saya tinggal dulu ya." Presiden Yugos kemudian undur diri untuk menyapa tamu lainnya. Ketika Presiden Yugos berlalu, senyum di bibir Salma langsung lenyap. Rajasa menyesap anggurnya tanpa melepaskan pandangan, "Aku nggak tahu kamu seorang arsitek." Salma melirik, tapi dia tidak mengatakan apapun. Mereka tinggal menunggu panggilan dari pengadilan, mengapa harus banyak berbasa-basi? Selagi dia terdiam memikirkannya, Rajasa berbicara lagi, "Kenapa nggak pulang?" suaranya terdengar rendah dan santai, ketika Salma menoleh, dia bersumpah melihat sedikit kelembutan melintas di mata pria itu meski hanya sesaat. Hal itu membuat Salma sedikit heran, namun dia paha
Dernière mise à jour : 2025-07-10 Read More