"Sakit, Luther, bukan yang itu ....""Bukan, kamu harus begini dulu ....""Luther, bukannya kamu punya banyak mantan pacar?"Cahaya lampu hangat memantulkan peluh tipis di wajah Luther yang menahan diri. "Nggak ada, cuma kamu satu-satunya."Hailey tertegun. Kalau begitu, kenapa dia bisa mengajarinya soal cara menghadapi mantan?Mata gelap Luther tersenyum, suaranya terdengar rendah di telinga Hailey. "Hailey, kamu harus ajari aku."Pikiran Hailey kosong. Setelah itu, semuanya kacau dan di luar kendali.Luther menempelkan dahinya pada Hailey. Matanya hitam dan panas. Suaranya rendah dan menggoda. "Hailey, sekali lagi?"Hati Hailey bergetar keras. Anehnya, dia tak bisa mengucapkan kata "tidak".Keesokan paginya, begitu membuka mata, Hailey langsung melihat Luther. "Itu pertama kalinya bagiku."Hailey sempat termangu. Luther tersenyum. "Hailey, kamu harus tanggung jawab sama aku."Hailey benar-benar sulit untuk tidak bertanggung jawab. Sejauh ini, Luther tidak membuatnya kecewa sedikit pu
Read more