“Sekarang kamu boleh nolak, Mas. Tapi, akan ada waktunya kamu berbalik arah dan kembali sama aku.”Galen tidak peduli dengan kalimat terakhir yang Sisil lontarkan kepadanya. Baginya, perempuan itu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa untuknya. Dia sudah muak dengan segala kisah yang tak pernah dia ingikan untuk mengisi hidupnya. Sayangnya, kala itu dia tak punya pilihan dan harus bertekuk lutut pada sesuatu yang bukan keinginannya. “Sialan!” Memukul setir mobilnya, Galen menahan emosi yang bercokol di kepalanya.Sejak dia kehilangan Levana dan Birru lima tahun lalu, Galen menjadi laki-laki yang mudah marah. Jika suasana hatinya tidak baik, dia bisa membentak siapa pun yang ada di depannya. Dia akan melampiaskan kemarahannya dengan terang-terangan tak pandang bulu.Menarik napasnya panjang, Galen mencoba tenang. Sebentar lagi dia akan sampai di rumah dan setelah itu dia akan bertemu dengan putranya. Hanya bocah itu yang bisa membuat segala emosinya lenyap begitu saja. Benar hanya putr
Huling Na-update : 2025-08-23 Magbasa pa