Anya pura-pura mulai sadar dari pingsannya setelah Renvier memberikan aroma terapi pada kedua lubang hidungnya. Anya berlagak pusing sambil mengurut pelipisnya yang sebenarnya tak ada rasa pusing sedikitpun."Ssshhhh ... kepalaku pusing sekali, Renvier," ringisnya."Ya sudah jangan banyak bergerak dulu. Aku akan memanggil dokter," ucap Renvier ingin beranjak dari sofa kantornya, tetapi Anya menahan lengannya."Tidak udah, Renvier. Aku hanya pusing biasa saja. Bisa kau tolong suruh OB membuatkan teh hangat untukku?"Renvier mengangguk seraya bangkit dari duduknya. Anya lihat Renvier sedang menghubungi OB dengan telepon kantor agar membawakan teh hangat yang tak begitu manis untuknya. Anya perlahan bangun dari posisi berbaring itu, lalu menyandarkan diri pada sofa. Tak lama Renvier datang menghampirinya."Anya, aku masih penasaran dengan pria itu. Apa benar kau tak mengenali dirinya? Lantas, mengapa dirinya mengaku sebagai ayah kandungmu? Bahkan dirinya punya banyak foto masa lalumu, A
Terakhir Diperbarui : 2025-09-19 Baca selengkapnya