'Oke, Lesha, tenang. Kamu cuma mau ngomong sesuatu yang kecil. Biasa aja. Jangan panik. Jangan sampai ketahuan kalau ini misi penyusupan Rangga.' Alesha berjalan mondar-mandir di depan pintu ruang kerja ibunya, menatap plat nama Direktur Utama yang berkilau di pintu kayu itu. Jantungnya berdetak lebih cepat dari notifikasi flash sale. Ia menepuk pipinya pelan, lalu berbisik pada diri sendiri, “Kamu bisa. Demi misi besar: selamatkan penyelidikan dan—uhm—mungkin sedikit urusan hati juga.” Ia baru akan mengetuk pelan ketika suara tegas dari dalam terdengar, “Masuk, kalau tidak, pergi sana. Jangan berisik di depan pintu.” Begitu pintu terbuka, aroma wangi bunga lily dan kopi hitam langsung menyeruak. Ruangan itu rapi, dingin, dan elegan—didominasi warna putih dengan aksen kayu. Di belakang meja besar, duduklah Bu Ratna dengan kacamata setengah turun di hidung, wajah fokus menatap dokumen. “Bu…” suara Alesha lembut tapi agak gemetar. “Aku mau ngomong sebentar, boleh?” Tanpa mengang
Terakhir Diperbarui : 2025-10-24 Baca selengkapnya