Alexa terkejut ketika melihat kondisi Jian. Wajah laki-laki itu memerah, napasnya memburu, dan gerakannya tampak tidak stabil. Dua kancing bajunya sudah terbuka, seolah ia baru saja berjuang menahan sesuatu yang tak terlihat. Hatinya mencelos. “Jian kamu kenapa?” tanya Alexa cemas. Tanpa menjawab, Jian tiba-tiba menarik tangan Alexa, menggenggamnya kuat-kuat dan menyeretnya masuk ke dalam bunker rumah sakit. Langkahnya tergesa, hampir panik. Begitu pintu tertutup, Jian langsung mencium Alexa dalam, gelap, dan penuh dorongan yang sulit dijelaskan. Ciuman yang memaksa hati Alexa berdetak tak beraturan. “Kenapa Jian?” tanya Alexa lagi dengan suara terputus, kebingungan, tak paham apa yang sedang terjadi. “Angela memberikan aku obat,” jawab Jian. Tatapannya berkabut, suaranya berat, seakan melawan sesuatu di dalam dirinya. Ada gairah yang bergejolak, mendesak keluar tanpa bisa ditahan. Alexa membeku sejenak. Kata-kata itu membuatnya terkejut sekaligus marah. "Angela… lagi-lagi perem
Last Updated : 2025-11-02 Read more