Kedua alis mata Angga mengernyit. “Untuk apa,Kek?” Anwar menghela nafas berat. Dia meraih tangan Angga, menepuk-nepuk perlahan. “Angga, kakek tau kamu tak mencintai, Celin. Kakek minta berusahalah menjaganya, dan menjadikan dia istri sesungguhnya.” Angga menarik tangannya. “Kek, jangan paksa aku untuk hal satu itu. Aku nggak bisa.” Anwar menghela nafas berat. “Kalau kalian sampai bercerai, sebagian perusahaan ini milik Celina.” Angga menatap netra tua Anwar. “Silahkan kalau memang kakek ingin memecah perusahaan ini. Aku tak bisa terus-terusan melindungi Celin, Kek. Dia harus dididik, harus belajar, kalau aku terus melindungi dan mengikuti apapun kemauannya, dia tidak akan pernah pernah berfikir untuk benar-benar berubah.” “Sebab itu jadikan dia istri seutuhnya. Bimbing dia, rangkul dia." “Kali ini aku tidak bisa mengikuti kemauan, Kakek. Dia tak mau bersabar. Dia hanya berambisi, sejak dulu apa yang ingin dia miliki harus dia dapatkan, aku bukan barang yang dengan seenakny
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-23 อ่านเพิ่มเติม