Sahroni berpikir sejenak, lalu bertanya, "Maksudmu apa?"Maulana perlahan berkata, "Begini, menurutku, kamu pikir saja. Orang seperti Bradford itu kalau nggak ada yang mendukung di belakang, dari mana dia punya keberanian memukul sekretarisku?""Bahkan semalam di acara lelang, setelah memukul William, dia masih berani memukul dua orang lagi di depan umum. Menurutmu, bukankah dia sudah terlalu sombong? Siapa yang memberinya nyali sebesar itu?"Sahroni langsung paham maksud Maulana. Jelas, Maulana ingin memanfaatkan masalah Bradford untuk melampiaskan kemarahan pada Jauhar, menjadikan Jauhar sebagai sasaran pelampiasan.Sahroni bertanya dengan suara dalam, "Sepertinya, keberanian itu datang dari Jauhar ya?"Maulana dan William sama-sama tersenyum puas.Maulana melanjutkan, "Hanya seorang wakil kepala kepolisian cabang kecil, tapi berani membiarkan keponakannya berbuat seenaknya. Dia ini mau apa sebenarnya?"Sahroni berdiri dan berkata, "Tenang saja, Pak Maulana. Aku akan langsung ke caba
Read more