Bab 58. Pengantin Baru "Sekali lagi, selamat ya, Lila, Bayu. Ibu turut bahagia sekali."Suara Bu Desi bergetar lembut ketika ia menepuk tangan kedua pengantin yang duduk di kursi pelaminan sederhana di halaman rumah itu. Di belakangnya, tamu-tamu mulai berdatangan membawa senyum, kue, dan doa.Bayu menunduk hormat. "Terima kasih, Bu. Doanya selalu kami harapkan.""Sudah sah, sudah resmi, tapi masih aja grogi," goda Bu Desi dengan tawa kecil.Lila tersipu, memegang tangan ibunya erat. "Grogi seneng, Bu.""Ya, kalau grogi sedih, itu baru repot," sahut ibunya sambil tertawa renyah, menenangkan suasana.Matahari siang menyorot lembut ke atas tenda putih kecil yang dihiasi bunga melati. Resepsi mereka sederhana, kursi berjejer di halaman, meja panjang berisi makanan rumahan, dan spanduk bertuliskan Selamat Menempuh Hidup Baru: Bayu & Lila. Tidak mewah, tapi setiap orang yang datang bisa merasakan kehangatan yang tidak bisa dibeli dengan uang."Papa, sini foto! Aku yang di tengah!"Rafi m
Terakhir Diperbarui : 2025-10-14 Baca selengkapnya