Ruang kontrol sudah kosong. Hanya lampu biru sistem darurat yang berdenyut pelan di dinding kaca, memberi kesan dingin dan jauh. Rachel masih berdiri di sana, menatap layar yang kini hanya menampilkan pantulan dirinya—mata sembab, napas pendek, wajah yang kehilangan arah.Ryan berdiri tak jauh di belakangnya, tapi jarak di antara mereka terasa seperti jurang.“Kita perlu bicara,” katanya pelan.Rachel menoleh perlahan, suaranya datar. “Bicara? Sekarang? Setelah semua kebohongan itu?”Ryan menelan ludah. “Aku tidak berbohong, Rachel. Aku hanya—”“Menyembunyikan,” potongnya cepat. “Kamu menyembunyikan siapa dirimu, apa yang kamu buat, dan apa hubunganmu dengan Carissa. Kamu pikir aku bodoh? Semua ini bukan sekadar urusan bisnis, Ryan. Ini tentang manusia.”Ryan menarik napas panjang, lalu menatapnya lurus. “Dulu, sebelum aku mendirikan Alexander Corp, aku bekerja untuk proyek pemerintah. Proyek yang kami sebut EVE, singkatan dari Enhanced Virtual Entity. Sistem kecerdasan buatan yang bi
Last Updated : 2025-10-05 Read more