****Ruangan itu masih temaram, hanya cahaya redup dari lampu meja yang menyorot sebagian wajah Ruby yang tertidur di sofa kulit hitam. Napasnya teratur, lembut, seolah tak ada beban di dada yang sempat diguncang oleh pertemuan tak terduga dengan pria masa lalunya.Julian berdiri tak jauh dari sana, menatap lekat sosok perempuan yang dahulu mengisi hidupnya, lalu pergi tanpa jejak. Ada getir dan kelegaan sekaligus, dua rasa yang saling berperang dalam dada yang sejak tadi bergejolak.Julian menghembuskan napas panjang, berjalan perlahan mendekati Ruby. “Kau masih sama,” gumamnya lirih, nyaris seperti bisikan yang tertelan udara. “Masih tenang, masih mempesona bahkan saat kau terlelap seperti ini.” ucap Julian.Tatapannya lembut, namun dibalik itu ada bara dendam yang belum padam. Semua rasa kecewa yang ia pendam bertahun-tahun seperti menuntut balas, tetapi hatinya yang masih menyimpan cinta membuat langkahnya goyah.Ia berlutut di hadapan sofa, mengamati wajah Ruby dari dekat. Ram
Huling Na-update : 2025-10-14 Magbasa pa