Sepuluh Tahun yang Lalu Tubuh gadis itu menggeliat dalam gempuran seorang pemuda yang terus menghujamnya tanpa ampun. Napasnya terengah, suara desahan bercampur dengan aroma percintaan yang begitu kental memenuhi kamar hotel malam itu. Beberapa kali ia menjerit tertahan, ketika hentakan pria itu menghantam titik paling sensitifnya. Wajahnya merah padam, keringat menetes di pelipis, sementara hatinya—perlahan—terasa hancur. "Sebentar lagi… tahan sedikit lagi," gumam pria itu, sebelum desahan panjang menutup malam kelam tersebut.. Detik berikutnya, tubuh si pemuda ambruk di atasnya, terengah, lalu berbaring malas seolah tak terjadi apa-apa. Dia menegakkan tubuhnya sebentar, untuk merotasi di mana dia berada. "Luar biasa," ucapnya ringan. "Di saku celanaku ada cek. Tulis saja berapa pun yang kau mau. Aku pasti bayar jasamu malam ini." Dalam keadaan setengah sadar Alaric menatapnya, lalu kembali ambruk, dan berbaring di atas ranjang. Axelia Aruna memejamkan mata rapat-rapat.
Last Updated : 2025-11-05 Read more