Share

Perusak Mental

Bab143

"Kamu tahu, pengalaman mengajarkan aku. Lalai adalah hal yang bisa membuat celaka."

"Maksudmu?"

Wiliam menghela napas.

"Dulu aku terlalu santai dan tidak terlalu waspada. Sehingga, banyak yang menjadi korban, termasuk aku sendiri."

Aluna Welas terdiam.

"Terkadang. Musuh yang paling kejam dan mengerikan itu, bukanlah orang yang membenci kita. Melainkan, bisa jadi, orang yang paling dekat dengan kita. Maka dari itu, waspada itu perlu."

"Kamu tidak lagi menyindirku kan?" tanya Aluna, membuat Wiliam tersenyum.

"Itu bukan sindiran. Hanya ungkapan."

"Hhhmmm."

Mobil memasuki halaman istana Wiliam yang semakin megah. Sebab setiap harinya, Amira selalu ingin istana megah mereka diberikan perawatan dengan baik.

Aluna Welas menggandeng lengan Wiliam, memasuki rumah. Baru selangkah mereka memasuki pintu utama, sudah terdengar teriakkan suara Amira dari dapur.

"Dasar anak haram. Jangan pernah kamu bermimpi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status