"Apa yang terjadi padanya?"
Liam begitu terkejut saat membuka pintu mobil van yang membawa Sonya dan Ace. Lelaki yang dikenal dingin dan tidak mau kalah itu, terkapar di lantai dengan keadaan pingsan.
"Urus saja temanmu itu! Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya padamu!" sahut Sonya turun dari mobil. "Oh ya, aku mau pulang. Apa kau punya motor? Aku ingin meminjamnya," sambungnya menatap ke sekeliling mereka.
Ternyata Ace membawanya ke sebuah gedung, yang mungkin adalah apartemennya atau bisa saja apartemen lelaki yang berdiri di depannya ini.
"Aku tidak punya motor, tapi kau bisa membawa mobil Ace pulang. Apa dia tidak apa-apa?" tanyanya menunjuk asisten kepercayaan Allen Clarck.
"Sudah aku katakan kalau dia hanya pingsan, aku tidak mungkin membunuh orang. Mana kunci mobilnya," pinta Sonya mengulurkan tangan kanan ke arah Liam.
Dokter yang seumuran
Follow IG author @adamvanda untuk visual beberapa pemain.... Terima kasih đšđšđšđš
"Ada apa kau memanggilku kemari Al?""Duduklah…." pinta Allen menunjuk sofa disampingnya. "Lihat ini," sambungnya memberikan sebuah kertas di tangan Rose."Apa ini?""Brosur untuk sebuah cluster baru.""Untuk apa kau memberikan ini padaku?""Kau bisa tinggal disana bersama daddy-mu. Tempatnya jauh lebih dekat dengan toko kalian, dan lebih aman."Rose mengernyit. "Aku tidak pernah memintamu untuk mencarikan kami sebuah cluster.""Memang, tapi aku ingin memberikannya untukmu. Anggap saja sebagai bonus karena kau sudah bekerja dengan baik selama ini padaku," sahut Allen tersenyum hangat."Tidak, aku tidak bisa menerimanya Al. Bahkan aku belum membalas bantuanmu di toko kami kemarin. Maaf, tapi aku tidak bisa…," tolak Rose tidak enak."Kau tahu, kan kalau aku tidak menerima p
"Jadi kau pingsan karena Sonya, Ace?" pekik Rose tertawa terbahak. "Bahkan kau saja bisa dikalahkan dengan mudah olehnya.""Kenapa memangnya?" tanya Allen penasaran."Dia pernah mengikuti lomba taekwondo membawa nama negara Mexico di olimpiade. Dia bahkan membawa pulang medali emas waktu itu. Sonya juga sering mengikuti lomba tinju jalanan sampai sekarang…," terang Rose menatap satu per satu tiga pria yang duduk mengitarinya.Tawa menggelegar langsung keluar dari mulut Allen dan Liam. Mereka menertawakan kebodohan Ace yang pantas saja bisa kalah, karena melawan atlet negara dan seorang petinju ulung.Sonya pasti sudah banyak bertarung dengan orang-orang hebat sebelumnya."Aku tidak menyangka kau bahkan terpikirkan untuk menculik Sonya dan mengerjainya Ace. Harusnya sahabatku tidak melepaskanmu begitu saja jika tahu rencana busukmu itu!" ujarnya kesal mendengar apa ya
"Bagaimana pengiriman untuk besok? Apa semuanya sudah rampung, Ace?""Sudah Bos. Nanti sore kita akan kesana mengeceknya lagi.""Bagus, pastikan barangnya sampai di Spanyol dengan baik.""Baik Bos.""Wajahmu sudah lebih baik dari kemarin." Allen tersenyum tipis dan kembali memusatkan perhatiannya pada dokumen penting di atas meja."Terima kasih Bos," jawab Ace.Bunyi panggilan masuk di ponsel Ace menghentikan langkah kakinya yang akan keluar dari ruangan Allen.Tertulis nama orang kepercayaannya yang ditugaskan Ace untuk mengurusi setiap pengiriman barang mereka."Ada apa?""Maaf Bos, kapal kita di bajak oleh seseorang di perairan Australia!""Apa? Bagaimana bisa?" sahut Ace setengah berteriak.Allen yang masih sibuk dengan dokumen
Satu orang yang ditugaskan Allen untuk membawa kapal miliknya terlihat terikat di dekat roda kemudi kapal, dimana dua orang memakai topeng sedang berada di dalam.Memberikan kode pada Ace yang berdiri di samping kiri dan dia di samping kanan, asistennya membuka pintu ruang komando kapal dengan cepat dan membuat dua orang perompak itu terkejut.Allen langsung mengarahkan timah panasnya ke kepala mereka hanya dalam waktu lima detik saja.Dua orang yang memakai topeng tersebut, meregang nyawa mati di tempat."Buka ikatannya!" perintah Allen pada anggota Blue Fire yang mengikuti pemimpin mereka sejak tadi.Ace merobek baju dua pembajak tadi untuk melihat siapa lagi yang berani mencari masalah dengan mereka.Tidak ada apa-apa di dada dua pria tersebut. Ace mengernyit dan mencoba mencari petunjuk apapun di tubuh mereka.Matanya terpaku pada jar
"Aku curiga masih banyak pengkhianat di tubuh Blue Fire, Bos. Noah pasti hanya salah satu dari mereka.""Ya … kau benar Ace. Kita harus lebih berhati-hati lagi mulai sekarang. Mereka pasti sedang menyusun rencana yang lebih besar lagi untuk menjatuhkan kepemimpinanku disini.""Tapi Bos, apa mungkin mereka diperintahkan oleh seseorang?"Allen terdiam. Benar … pasti ada seseorang yang menjadi ketua dari pengkhianat-pengkhianat itu pikirnya. Apa kelompok stempel tato kuda sudah masuk dalam tubuh Blue Fire miliknya tanpa dia ketahui?Ini sangat berbahaya jika apa yang dia pikirkan itu benar adanya. Allen akan kehilangan lebih dari setengah anggotanya jika memang terbukti ada pengkhianat di dalam Blue Fire."Selidikilah secara diam-diam Ace. Aku tidak ingin ada orang yang tahu selain kita berdua. Mulai sekarang, periksa setiap sudut tempat yang biasa kita jad
Tiba di Miami, Florida. Allen dan Ace langsung disambut berita kekacauan yang terjadi di markas Blue Fire.Ternyata kecurigaan dua pria itu terbukti benar adanya. Pengkhianat di tubuh mafia miliknya sudah mulai bergerak dan menyerang markas mereka.Dua kubu antara pengkhianat dan yang masih setia pada keanggotaan mereka, terlibat baku tembak hingga menghancurkan gerbang penjagaan pertama dan kedua markas.Allen maupun Ace begitu terkejut mendapati kabar tersebut, mereka segera meluncur menuju markas Blue Fire dari bandara."Shit! Berani sekali mereka mencari gara-gara di tempatku!" marah Allen melihat kekacauan yang ditimbulkan para pengkhianat itu."Bos, mereka sedang bersembunyi saat ini. Kami tidak bisa melihat siapa yang berada di kubu kita dan siapa yang berkhianat!" ujar salah satu anggota yang menjemput kedatangan Allen bersama asisten kepercayaannya.
"Apa jadwal kita hari ini Rose?"Rose membuka layar tab dan membacakan kegiatan bosnya selama sehari ini.Banyak yang harus Allen kerjakan setelah dua hari tidak masuk bekerja. Dan pagi ini, dia datang khusus untuk menjemput Rose di rumahnya."Baiklah … besok aku akan mengantarkanmu dan daddy-mu ke cluster yang sudah aku beli!" ujarnya lagi setelah mendengarkan jadwalnya."Tidak perlu Al … sudah aku katakan, aku tidak bisa menerima pemberianmu itu. Aku mohon mengertilah … Daddy juga pasti akan sama menolaknya seperti aku.""Berapa kali harus aku katakan padamu, aku tidak menerima penolakan! Dan untuk daddy-mu, biar aku yang bicara padanya nanti."Rose diam, tidak ingin menanggapi ucapan Allen. Rumah yang mereka tinggali saat ini memang tidak semahal dan seluas yang diberikan Allen pada mereka.Tapi, rumah
Suara langkah kaki terdengar semakin mendekati tempat dimana Rose bersembunyi.Allen berada satu meter di samping kirinya, ikut bersembunyi di balik pohon besar dalam hutan.Mata tajamnya tidak berhenti memandang ke sekitar mereka. Dua telinganya Allen pasang dengan seksama untuk mendengar derap langkah kaki mereka.Dalam pendengarannya, ada sekitar sepuluh orang yang berjalan mengendap-endap mendekat ke arah dia dan Rose.Allen harus memastikan keselamatan Rose lebih dulu, wanita itu sedang terluka dan sangat membutuhkan pertolongan saat ini. Dia tidak boleh gegabah dalam bertindak.Dengan hati-hati Allen mengintip dari balik pohon, untuk memastikan apa perkiraannya benar atau tidak.Dia kembali bersembunyi dan memberikan kode pada Rose untuk bersiap. Allen pun mulai membidik musuh di depan mereka yang wajahnya tertutupi topeng.Di