Share

Perubahan Galang

Insiden itu membuat Nima trauma. Dia bahkan demam berhari-hari. Masih shock. Kadang masih terbayang-bayang ekspresi jahat si supir.

Untungnya Galang memahami. Dia bahkan mendatangkan dokter ke rumah untuk memeriksa Nima. Kondisinya sudah agak lebih baik dari tiga hari sebelumnya. Meski begitu Nima masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.

"Ini obatnya, Nyonya," kata si pembantu meletakkan obat di nakas. Mereka sudah mulai bekerja karena sebulan telah berlalu.

"Makasih, ya." Nima tersenyum, masih menghabiskan makanannya sebelum minum obat.

"Iya, Nyonya. Saya ke bawah dulu. Kalau Nyonya butuh sesuatu tolong panggil saya." Pembantu itu menunduk dan pergi setelah Nima menganggukkan kepala.

Nima mengunyah pelan sembari menatap mentari dari celah gorden. Tak lama pintu berderit, terbuka.

"Makanannya belum habis?" Galang bertanya sembari duduk di sofa. Nima menoleh sekilas.

"Ini lagi dimakan," jawabnya.

Mereka terdiam. Galan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status