Share

105. Akhir Yang Bahagia

Tiga tahun kemudian...

Seorang anak lelaki tampak sedang duduk dengan angkuhnya di sofa kamarnya, sorot matanya yang tajam seolah sedang menguliti seorang pelayan yang sedang membersihkan tumpahan makanan yang tidak sengaja terjatuh  sebab kakinya yang tersandung karpet mahal yang saat ini sedang dipijaknya.

"Kau membuat selera makanku jadi hilang!" protes anak lelaki tampan itu, wajahnya sangat tampan dan menggemaskan layaknya anak seusianya, namun tidak dengan sikapnya. Jika tidak ada ibunya di sampingnya, dia langsung berubah jadi iblis kecil yang arogan.

"Sekali lagi mohon maafkan saya, Tuan Muda," ujar pelayan itu bersimpuh di hadapannya.

"Saya akan membawakan Anda makanan yang baru, Tuan Muda," lanjutnya dengan suara bergetar sebab ketakutan. Bukan karena anak kecil itu mempunyai kekuatan super hingga membuatnya ketakutan, namun ayah dari anak itu adalah penguasa negara ini, jelas pelayan itu ketakutan karena sudah membuat anaknya kesal.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status