Share

Lembah Surga Sanis

Emma memandang lelaki di hadapannya dengan dahi berkerut. “Tidak akan kotor, Pak. Biar seimbang hancurnya,” ucap Emma dengan senyum di bibirnya. Kali ini ia mengubah topik pembicaraan menjadi hiburan bagi lelaki itu. Ternyata di tengah mewahnya Alves Corp ada lelaki yang senantiasa memendam luka. Menahan rasa sakitnya dan diam-diam mengatur semuanya agar bisa bangkit kembali. Senyum dibibirnya perlahan berubah menjadi tatapan kagum pada lelaki itu.

“Kamu kerjakan apa yang menjadi bagianmu, Emma. Datanglah jika saya memanggil,” balas Ethand. Ia sedikit salah tingkah karena tatapan Emma yang tidak biasa.

“Tentu, Pak. Asalkan di panggil, saya pasti merapat,” jawab Emma tanpa ragu. Kini rasa gugup dan segan pada atasannya langsung hilang.

“Baiklah.” Ethand mengalihkan tatapannya pada makanan di atas meja. “Makanlah. Setelah itu kita jalan-jalan.”

Emma menganggukan kepala. Namun ia kembali menatap bin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status