The Devil CEO

The Devil CEO

last updateLast Updated : 2022-09-16
By:  KakarllakCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
150Chapters
12.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Lelaki dengan sorot mata tajam, minim bersuara dan tegas. Ethand Girogino Alves sang CEO Alves Corp selalu berpikir kritis dan kejam. Bahkan setiap kalimat yang dilontarkannya seperti sembilu yang menyayat hati bagi setiap telinga yang mendengarnya. “Ternyata benar,” Ethand menjeda kalimatnya. Wanita dihadapannya menatap sinis lalu membuang tatapannya ke arah lain. “Barang murah memang selalu berkualitas rendah.” Awal mula pertemuan Ethand dan seorang wanita yang mampu mengubah pandangan hidup dan hatinya. Emma Liandra Jones, seorang wanita yang mahir dalam dunia IT. Bekerja di Alves Corp dan bertemu dengan CEO yang memberinya hukuman di hari pertama kerja. “Bukankah lelaki juga selalu menilai wanita dari sepatu mana yang dipakainya?” Emma seorang yang jenius. Kecantikannya mengalahkan artis papan atas di Vunia. Akankah Ethand me-reset hidupnya dan memulai hidup baru?

View More

Chapter 1

Pria Yang Gila Hormat

Alves Corp pagi ini terlihat tidak seperti biasanya. Ketika mendengar tuan Alves mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO, beberapa karyawan membentuk beberapa tim. Bukan tim kerja tetapi tim gosip. 

Dilantai sepuluh Alves Corp terdengar ramai. Tim manajemen sibuk dengan aktivitas pagi yang tidak biasa. Mereka membentuk lingkaran dan mulai bergosip dengan suara sedikit berbisik agar tidak terdengar oleh petinggi perusahaan yang kebetulan lewat.

"Dengar-dengar putra tunggal tuan Alves yang akan menjadi pemimpin kita kali ini." Seorang lelaki dengan nada serius memulai acara gosip mereka pagi itu. Sedangkan beberapa orang yang mengelilinginya manggut-manggut mengiyakan. 

"Dengar-dengar juga, katanya pak Albert lah yang akan menempati posisi CEO Alves Corp kali ini." Seorang lelaki dengan dasi biru tua juga tidak mau kalah dengan persepsinya. Beberapa orang menggelengkan kepalanya ketika mengingat Albert hanyalah keponakan tuan Alves.

"Menurut saya, putra tunggal tuan Alves lah yang akan menjadi CEO kita." Seorang perempuan dengan alis menukik membuat siapa saja yang melihatnya akan berpikir bahwa dia adalah tokoh protagonis di drama-drama masa kini.

"Ehem." Suara deheman dari seorang lelaki yang diketahui sebagai sekretaris mantan CEO Alves Corp berdiri tidak jauh dari kumpulan pegawai yang sedang bergosip itu. Sontak pegawai-pegawai yang berkerumun itu bubar dan kembali ke meja kerja masing-masing.

"Selamat pagi," sapa Ryan ramah. 

"Pagi, Pak." Sahutan serempak dari tim manajemen membuat Ryan tersenyum senang. Ia mengakui keberhasilan Alves Corp berkat kerja keras tim manajemen juga.

"Jam sebelas kita diharapkan untuk turun ke lobi perusahaan untuk menyambut CEO baru kita," ucap Ryan semangat. Beberapa pegawai saling pandang. Seistimewa itu kah CEO baru mereka. Jika keseluruhan pegawai Alves Corp harus menyambutnya maka lobi perusahaan tidak akan cukup menampung ribuan pegawai Alves Corp.

Namun itu adalah perintah sekretaris perusahaan. "Iya, Pak," jawab mereka serempak.

"Baiklah silahkan lanjut bekerja." Ryan membalikkan badan dan hendak keluar dari ruangan, "berhenti menduga-duga siapa CEO kita kali ini, jam sebelas nanti kalian akan tahu siapa orangnya." Ryan pun berbalik dan pergi dari ruangan itu.

"Siapapun CEO kita kali ini, kita harus tetap bekerja yang terbaik untuk Alves Corp," ucap seorang lelaki berperut buncit yang ternyata adalah manajer tim manajemen. Semua pegawai tim manajemen yang mendengar itu langsung mengepal tangan dan mengayunkan ke udara sambil berteriak, "Pasti!" Itulah semangat tim manajemen.

***

Seorang gadis tergesa-gesa menuju halte bus. Rok hitam di atas lutut dan kemeja putih yang dikenakannya sangat cocok dengan badannya yang ramping. Flat shoes hitam yang dikenakannya terlihat sedikit kusam, namun itu tidak berpengaruh pada penampilannya. Sebab aura dan kecantikannya menutup semua kekurangan yang ada pada dirinya termasuk sepatu kusam itu.

"Tunggu kamu, Alin. Pulang nanti aku pasti kan memukulmu," ancam Emma kesal lantaran sepatu pantofel dengan tinggi heels lima centimeter kepunyaannya dipakai oleh adiknya pagi ini.

Setelah menunggu lima menit di halte bus, akhirnya bus yang ditunggunya pun tiba. Emma mengambil posisi duduk di belakang. Ia memilih kursi belakang agar terhindar dari perhatian para penumpang bus tersebut. Beberapa lelaki dan anak sekolah sesekali menoleh ke belakang untuk sekedar melihat wanita cantik berkemeja putih itu. Rambut yang digerainya sangat cocok di wajahnya yang oval. Mendapat perhatian dari para lelaki, Emma membuka kaca jendela bus dan memilih untuk melihat keadaan kota Vunia siang itu. Tidak lama berselang, mereka sampai di lampu merah pusat kota. Emma yang sementara asik mengamati keadaan kota tidak sengaja tatapannya bertemu dengan seorang lelaki yang memakai kacamata hitam di dalam mobil Bugatti Chiron yang merupakan mobil termahal di dunia. Ketika menyadari bahwa ada seorang wanita yang menatapnya, lelaki tersebut langsung menaikkan kaca jendelanya. 

"Ck. Aku bukan mengagumi anda, tapi mobil yang anda kendarai. Seandainya uang membeli mobil itu dipakai untuk membangun rumah sakit jiwa." Emma mulai mengomel ketika ia diperlakukan demikian oleh orang yang tidak dikenalnya.

Setelah lampu merah berganti ke lampu kuning, Emma terkejut ketika melihat mobil Bugatti Chiron itu melesat pergi dengan kecepatan tinggi. Sungguh di luar dugaannya. Masih ada orang kaya sombong yang mengendarai kendaraannya sesuka hati seperti itu. Emma hanya menggelengkan kepalanya.

Emma melihat jam di tangannya. Masih ada tiga puluh menit lagi. Ia masih bisa mempersiapkan diri untuk wawancara pertamanya di Alves Corp pagi ini.

Perusahaan dengan model bangunan seperti Piramida dan kaca mengkilat yang dapat memantulkan bayangan langit dan bangunan di sekitarnya. Perusahaan itu adalah Alves Corp. Perusahaan satu-satunya yang memiliki kekayaan melebihi semua kekayaan di kota Vunia. Bahkan merupakan perusahaan terkaya di dunia yang memiliki aset di bidang industri, perbankan, pertanian dan teknologi.

Ketika melihat ujung Piramida Alves Corp yang sudah tidak jauh dari bus yang ditumpanginya, Emma mulai meyakinkan dirinya bahwa ia pasti bisa menjadi salah satu pegawai di perusahaan terkaya itu.

Drt..drt 

Ponsel Emma bergetar. Setelah melihat layar ponsel ternyata itu adalah sebuah pengingat. Hari ini ternyata ulang tahunnya. 

Emma merasa ada yang kosong. Biasanya Orlando akan menelepon atau mengirimkan pesan selamat ulang tahun. Namun sampai sekarang, Orlando belum menghubunginya.

"Mungkin dia lagi sibuk kerja." Emma kemudian memasukkan ponselnya ke dalam tas. 

Melihat bus sudah sampai di halte yang tidak jauh dari Alves Corp, Emma pun turun. Setelah membayar ongkos bus, Emma kemudian berjalan ke perusahaan yang tampak ramai tersebut.

Ada Bugatti Chiron yang dilihatnya di lampu merah tadi terparkir di depan pintu masuk perusahaan Alves Corp. Terlihat seorang lelaki dengan jas abu-abu menundukkan kepala kepada lelaki muda dengan jas warna hitam. Tubuhnya yang atletis, dada bidang dan rahang tajamnya seperti aktor Brazil yang biasa dilihat Emma di majalah-majalah dewasa. Wajahnya kurang jelas dilihat Emma karena lelaki itu memakai kacamata hitam dan berdiri menyamping. 

Emma menghentikan langkahnya. Ia menunggu sampai acara penyambutan itu berakhir. 

"Apakah lelaki itu orang istimewa? Mengapa semua orang menundukkan kepala?" Emma tersenyum lucu. Ia merasa bahwa lelaki berkacamata hitam itu sangat gila hormat. 

BRUGH!

Seorang lelaki yang berumur sekitar empat puluh lima tahun jatuh tersungkur. Ia mendapat tendangan telak di tulang keringnya.

"Selain gila hormat ternyata dia juga seorang berhati iblis." Emma yang mengamati dari kejauhan hanya mampu berkomentar. Ia sangat membenci orang yang tidak menghargai orang tua. Apalagi sampai melukainya.

Tidak lama kemudian, semua pegawai yang berdiri di depan perusahaan masuk ke dalam setelah lelaki berkacamata hitam itu masuk terlebih dahulu. Melihat situasi mulai senggang dan tidak ada lagi pegawai di sana, Emma berjalan mendekat dan masuk ke perusahaan tersebut.

"Permisi," sapa Emma dengan anda ramah ketika sampai di meja resepsionis.

"Iya, ada yang bisa kami bantu?" jawab wanita penjaga meja resepsionis tersebut.

"Saya Emma, salah satu peserta tes wawancara," ucap Emma.

"Silahkan naik ke lantai lima belas. Di sana akan ada penjaga yang akan mengantarkan anda ke tempat tes wawancara." 

Emma mengangguk cepat dan mengucapkan terima kasih kepada wanita itu.

Lobi Alves Corp sangat luar biasa. Mengalahkan kemegahan hotel bintang lima. Emma melangkah menuju lift yang sudah ada beberapa pegawai yang menunggu di depannya. Tidak lama kemudian lift itu terbuka dan orang-orang yang menunggu bersama Emma pun masuk. 

Emma hampir tidak bisa bernapas karena lift itu sesak akan pegawai Alves Corp. Semua pegawai turun menyambut CEO baru mereka sehingga ketika kembali ke ruangan lift menjadi sesak.

"Huahhh" Elena merasa lega ketika keluar dari lift tersebut. 

"Apakah anda peserta tes wawancara?" tanya seorang lelaki dengan seragam satpam. Emma mengangguk. 

"Silahkan masuk ke ruangan di sebelah sana." Satpam itu menunjuk ke sebuah ruangan bertuliskan 'Ruangan Wawancara'.

"Terima kasih," ucap Emma kepada satpam itu lalu berjalan menuju ruangan wawancara.

Ketika Emma membuka pintu, ternyata peserta sudah banyak di dalam ruangan tersebut. Emma mencari tempat duduk kosong dan mengeluarkan tanda pengenalnya. Setelah memakai tanda pengenal, Emma merapikan rambutnya dan menyelipkan ke samping telinganya.

Emma memejamkan mata dan berdoa. Setelah ia membuka mata, Emma terkejut dengan apa yang dilihatnya. Seorang lelaki yang dilihatnya di depan perusahaan tadi ternyata peserta wawancara juga.

"Menarik sekali pria itu." Emma tertawa lucu.

Tidak disadari Emma, lelaki yang ditujunya juga ternyata mendengar perkataannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Zee
cerita bagus
2023-11-04 22:13:53
0
user avatar
Zee
cerita bagus. bahasany agak bngung ...
2023-11-04 22:13:30
0
user avatar
Lisa Melawati Oktora
selalu penasaran dgn up_nya
2022-08-23 11:50:32
0
user avatar
Lauren Laurencia
berharap dilanjutkan kak.. seruuu ♡♡♡
2021-10-05 16:50:13
1
user avatar
Lauren Laurencia
ditunggu kelanjutannya kak
2021-10-01 22:22:07
1
user avatar
Lolicyene
Kpn dlnjtknnya?
2021-09-16 12:04:24
1
default avatar
amon.forsyth
so far seruu Thoor, smangat terus! kutunggu bab selanjutnyaaa <3 Ka Author ada social media yang bisa ku follow kah?
2021-06-24 13:02:18
2
150 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status