Share

Bab 5 Trending Topic

"Maka saya akan merebutnya dan membuatnya kembali mencintai saya. Katakanlah saya egois karena Alesha harus menjadi milik saya, hanya saya. Bukan orang lain"

Berita pertunangan antara dirinya dan Nayla sukses membuat Ryan kalang kabut dan tidak tenang. Padahal sekarang Ryan memiliki rapat yang sangat penting tapi ia lebih memilih membatalkannya. Bagaimanapun dirinya harus menyelesaikan berita tidak benar itu terlebih dahulu.

Saat ini Ryan sudah berada di kediaman keluarga Hatmaja. Bersama kedua orangtuanya, Ryan pun ingin meminta penjelasan karena berita tidak benar itu datang dari pihak orang dalam di perusahaan Hatmaja.

"Saya dan Nayla tidak memiliki hubungan yang mengarah ke sana. kami hanya sebatas kakak adik! Jadi saya mohon jangan menyebar kan berita yang tidak benar" Ucap lantang Ryan kepada seluruh keluarga Hatmaja, tidak di pedulikannya kesopanan karena ini masalah yang sangat besar untuknya.

Oma Anaya hanya menghela nafas pelan, ia sudah tahu siapa dalang di balik gossip pertunangan Ryan dan Nayla.

"Tidak ada salahnya mencoba, kemungkinan nanti rasa sayangmu sebagai seorang kakak bisa berubah menjadi cinta" Jawab Dany santai, sebagai seorang kakak tidak salah kan ia membantu dengan kebahagiaan adiknya sendiri untuk mendapatkan cintanya.

Bahkan Dany dengan sukarela membantu Opa Ian untuk menyebarkan berita pertunangan tersebut. Sedangkan Nayla hanya tertunduk, ia malu terhadap Ryan akan tingkah keluarganya.

"Jika memang kebersamaan bisa membuat kami jatuh cinta, bukankah seharusnya itu telah terjadi sejak lama?" Tanya Ryan sekaligus membantah pernyataan Dany.

Mendengar itu Opa Ian terkekeh.

"Buktinya Nayla mencintaimu. Seandainya saja kau membuka sedikit saja hatimu bukankah akan ada kesempatan" Jawaban Opa Ian membuat Ryan menolehkan wajahnya kearah Nayla.

Ryan bukannya tak sadar akan perasaan gadis itu tapi sudah berulang kali juga ia mengatakan pada Nayla perasaannya pada Alesha tidak akan pernah bisa berubah.

Cintanya pada Alesha bahkan terus tumbuh dan sanggup untuk membuat dirinya menyerahkan hidupnya untuk gadisnya.

"Mamah rasa gak ada salahnya jika kamu mencoba untuk belajar mencintai Nayla" Ucap Mamah Fania, ia hanya merasa sedih jika harus melihat anaknya terus menunggu hal yang tak pasti.

Kini Ryan menatap Mamanya lalu menghela nafas kasar, seolah sangat tidak menyukai usulnya.

"Mamah" Ucap Ryan jengah kepada mamanya yang selalu saja menjodohkannya dengan Nayla.

"Saya pernah mencobanya. Bukan hanya sekali, tapi tetap saja perasaan saya tidak pernah berubah"

"Sedangkan dulu pada Alesha, tidak pernah sekalipun saya memberikannya kesempatan. Tapi ia berhasil membuat saya jatuh hati. Bahkan semakin kuatnya perasaan itu, hingga saya sanggup untuk menunggunya sampai kapanpun"

Perkataan Ryan sangat dipahami oleh Daniel. Kau terus mencintainya, bahkan tanpa tahu dimana dirinya sekarang. Begitulah perasaan Daniel pada Anika hingga sampai saat ini.

"Saya akan melakukan klarifikasi perihal berita pertunangan itu. Saya tidak ingin berita itu membuat saya semakin jauh dengan Alesha. Permisi" Ucap Ryan Final dan berdiri bangkit hendak meninggalkan semua orang.

Ian mendengus mendengar itu "Bagaimana jika dia sudah memiliki orang lain dan bahkan sudah melupakanmu?"

Sontak saat mendengar hal itu membuat Ryan sedikit marah pada Opa Ian.

"Tidak akan mungkin. Alesha mencintai saya" Ucap Ryan yakin jika jauh di lubuk hati Alesha yang terdalam walaupun ia membenci Ryan pasti masih ada cinta di hati gadisnya.

"Hahaha. Seperti yang kubilang tadi hati, bisa berubah kan" Ucap dany seolah mengejek.

"Maka saya akan merebutnya dan membuatnya kembali mencintai saya. Katakanlah saya egois karena Alesha harus menjadi milik saya, hanya saya. Bukan orang lain"

---

"Ale, lo udah baca belum sih berita Klarifikasi tentang pertunangan orang itu?" Tanya Mila yang semalaman tidak bisa tidur karena sangat penasaran.

Apalagi pagi-pagi saat Mila sampai di ButiQ ia langsung mendapati Alesha yang sudah duduk santai di meja tamu sambil menggambar di buku sketsanya.

Sebenarnya Mila sedikit meringis melihat luka di telapak tangan Alesha, luka kemarin tebaknya. Namun ia tidak akan membahasnya walau mulutnya sangat gatal sekali ingin menasehati sahabatnya ini.

"Hm" Dan lagi-lagi hanya itu yang keluar dari mulut Alesha. Kata itu sudah seperti ucapan andalan Alesha saja rutuk Mila.

"Terus gimana menurut lo?" Pancing Mila yang sangat penasaran bagaimana reaksi sahabatnya ini perihal gossip pertunangan tidak benar kemaren yang langsung diklarifikasi oleh Ryan dan menambahkan jika ia memiliki calonnya sendiri.

Tidak tanggung-tanggung lelaki itu bahkan menyebut nama Alesha Hatmaja.

Berita itu benar-benar membuat Grup chat mereka menjadi ribut.

"Apa gue juga harus bikin klarifikasi untuk bilang kalau itu bukan urusan gue" Jawabnya tanpa berhenti dari kegiatan menggambarnya.

Mila jadi geregetan sendiri, tapi sebelum ia melontarkan kata-kata 'ya jadi urusan lo lah secara nama lo yang disebut' sebuah suara lonceng di pintu masuk berbunyi menandakan ada yang datang.

"Ale" Panggil seorang wanita dengan paras cantik berambut keriting dan jangan lupakan lingkaran hitam di bawah matanya yang tak luput dari perhatian Alesha.

"Its Absolutly yes, and why I am here if Im looking for pillow" Kata- kata acak keluar dari mulut Siska yang langsung duduk di sebelah Alesha. Siska adalah teman kuliahnya saat di London dulu. Walaupun mereka seumuran namun Alesha termasuk seniornya di kampus.

Dan bukan hanya Siska, Alesha juga melihat kedatangan kakaknya Siska serta ayah, ibu dan keluarga lainnya. Hari ini adalah fitting terakhir kakaknya dan keluarga inti Siska untuk Gaun pernikahan serta baju lainnya.

"Mila, ajak anak-anak untuk fitting, sekalian untuk tante sama om nya" Ucap Alesha. Mila pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Bagaimana pun Mila cukup professional jika menyangkut soal pekerjaan.

Walaupun dalam hati ia masih kepo apa yang ada di pikiran sahabatnya ini perihal klarifikasi Ryan semalam.

"Punya nyokap bokap gue juga udah finishing?" Tanyanya takjub, memang tidak salah Siska minta tolong kepada temannya ini.

"Keluarga inti yang lain juga udah, sama sekalian nanti punya lo juga tinggal disesuaikan lagi" Ucap Alesha tanpa menoleh sedikitpun pada Siska.

Siska pun bertepuk tangan kagum lalu memberikan jempolnya kepada Alesha.

"Waah. Kalau gitu beberapa bagian gue di finishing, diserahin ke lo aja yah. Asisten-asisten gue kasian udah gak tidur berhari-hari, mana sebentar lagi hari H nya acara gue" Ucap Siska menggebu-gebu mencari kesempatan dalam kesempitan.

Sebenarnya Alesha cukup sibuk dengan beberapa pesanan yang lainnya, namun melihat raut kelelahan temannya membuat nya sedikit tidak tega.

Alesha pun mengangguk singkat menyetujui permintaan siska.

Siska senang bukan main. Akhirnya ia bisa bertemu dengan bantal erangnya. Benar-benar beruntung ia bisa bertemu dan berteman dengan anak genius seperti Alesha.

"Thank u so much. You are really my best buddy. You are my Hero. You are my sunshine the best deh"

"Lo tau kan, gue mau semuanya perfect buat peluncuran Brand gue. Dan ini adalah My First Fashion show terus tiba-tiba kakak gue mau nikah dan minta gue buat jadi perancang bajunya plus seluruh keluarga termasuk calon lakinya. Tuh cewek bisa banget milih tanggal yang berdekatan dengan acara penting gue" Adu Siska sekalian curhat kepada Alesha.

Alesha hanya menyimak perkataan cewek di sebelahnya seraya terus menggambar di sketsa. Tapi tiba-tiba Siska menarik tangan kanannya.

"Astaga ini tangan lo kenapa lagi sih?" Tanya Siska yang baru menyadari ada luka di telapak tangan Alesha yang sudah di obati.

"Bukan apa-apa" Jawabnya lalu menarik kembali tangannya yang di pegang oleh Siska untuk meneruskan menggambarnya.

Siska merasa aneh, selama mengenal Alesha ia terkadang mendapati luka-luka di tangan temannya ini. Sekali Siska pernah bertanya dan yang ia dapatkan adalah sebuah sikap dingin temannya itu.

Setelah itu Siska memilih untuk tidak begitu peduli. Karena setelah mengenal Alesha selama beberapa tahun, Siska bisa menangkap jika Alesha tipikal pendiam yang tidak membicarakan masalahnya. Jika pun bertanya lagi maka akan diabaikan.

Siska pun memilih mengalihkan pembicaraan.

"Oh iia, malam minggu besok gladi bersih terakhir. Jam 7 malam, harus udah stand by di sana. Di gedung nya langsung. Bilang sama Ara yaa"

Konsep yang diusung Siska untuk fashion show nya adalah remaja cewek, karena itu ia merasa jika adik Alesha cocok untuk menjadi salah satu modelnya.

"Hm" Hanya itu jawaban yang terlontar dari mulut Alesha, ia masih sibuk dengan sketsanya.

"Ooh ok" Keheningan mulai menyelimuti mereka berdua, sedangkan keluarga Siska yang lain sedang asyik berbincang satu sama lain seraya menunggu giliran mereka untuk fitting.

Siska pun berpikir keras topik pembicaraan apalagi yang akan dia bahas. Oh iya yang itu....

"Eh ngomong-ngomong, lo tau kan tadi malam ada berita yang membuat para wanita patah hati jilid 2? Yang pertama berita pertunangan yang bikin patah hati jilid 1 dengan sepupu gue padahal cuman gosip.... "

"Eh klarifikasi nya malah bikin sakit hati jilid 2 sampai terasa tertusuk tusuk karena langsung nyebutin nama calon aslinya, Alesha Hatmaja kalo gak salah..."

Alesha terdiam mencerna baik-baik apa yang di katakan temannya.

Sepupu? Apa Berarti Nayla sepupu Siska? Kenapa ia tidak tahu selama ini?

"Nayla itu anaknya Tante Raya, adiknya nyokap gue. Oh ia tante Raya jahit bajunya gak disini sih makanya lo gak tahu yah, soalnya katanya mereka punya langganan sendiri gitu" Tambah Siska.

Siska yang belum menyadari perubahan hati Alesha menyipitkan matanya sambil tersenyum jahil "Wait a second, Gue penasaran nih sebenarnya sama nama lo. Nama belakang lo kan Hatmaja kayak nama suaminya tante Raya. Jangan-jangan Alesha yang di sebut sama Ryan lo lagi, wah mantap kan ini."

"Kalo di jadi kan judul ftv. Tunangan sepupuku ternyata tunangannya temanku"

"Dan... masih ada Dan nya. Sepupuku adalah saudara nya temanku Hahaha"

Siska tertawa saat merangkai judul Ftv seperti di channel sebelah. Tapi melihat Alesha diam mematung membuat nya mengerutkan dahinya bingung.

"Hey Alesha, are you okey?" Tanya Siska pelan

Alesha menatap siska. Lebih kearah tatapan tegang.

"Boleh gue minta sesuatu?"

Siska hanya mengangguk bingung.

"Jika ada yang bertanya tentang gue ataupun keluarga gue. Jangan pernah untuk mengatakan apapun sebelum lo bertanya sama gue. Paham?"

~~~

Avialviolita

Haiiiii

| Sukai
Komen (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
sejauh ini suka banget ama ceritanya! bakal lanjut baca setelah ini~ btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status