Share

Rencana Pernikahan

Hubungan panas yang kami lakukan berakhir dalam satu malam yang begitu indah, penuh kenikmatan. Aku tidak menyangka bahwa Kiana benar-benar bisa membangkitkan gairah di dalam diriku.

Rasanya sungguh berbeda dengan bagaimana aku melakukannya bersama beberapa perempuan lain.

Dan saat ini, Kiana masih tidur lelap di balik selimut dengan menggunakan dadaku sebagai bantal. Dia amat manis. Aura cantiknya terasa sangat kental. Aku sangat menyukainya.

Permainan kami yang liar betapa kuingat di dalam pikiran. Sungguh tak dibayangkan bahwa Kiana memang tipe perempuan yang selama ini aku cari.

Perlahan, Kiana membuka mata, lalu melihatku yang tak juga tidur.

“Kamu belum tidur, ya, Adrian? Nggak baik, loh. Tidur aja sebentar,” ucapnya dengan nada suara yang begitu pelan dan perhatian.

Salah satu hal yang paling aku takutkan sebenarnya adalah kehilangannya lagi, sehingga itulah aku cukup takut mataku terpejam.

“Nggak apa-apa, Kia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status