Share

Kami Hanya Teman

“Bukannya itu motor yang kita pesan?” tanya Lily pada Din.

Lelaki tampan berbadan kekar itu mengamati motor yang diangkut diatas Kolbak. Tampak warga berkerumun mengelilingi motor dan mengaguminya.

Saketi tiba-tiba merangsek membelah kerumunan. Mendekati orang dari dealer yang tampak bingung karena banyak warga yang datang.

“Hei!” teriak Saketi. “Kenapa motornya warna hitam? Kan saya pesan warna merah?” tanya lelaki dengan kulit agak gelap itu sambil berjalan mendekat.

Dua lelaki berseragam putih merah yang mengantar motor saling pandang. Bingung.

“Maaf, kami ga mengerti maksud masnya,” tutur orang dealer yang berkacamata.

“Wah engga bisa kerja rupanya kalian ini,” ledek Saketi. “Masa bedain warna saja kalian enggak becus?”

Sontak kalimat Saketi itu memancing tawa dari beberapa warga yang sebagian besar adalah anak buahnya.

“Mas ini siapa namanya?” tanya lelaki berkacamata.

“Saketi,” jawab Saketi seraya bersedek

Idnefe Diraf

Tunggu bab berikutnya ya. Yuk subsrcibe dan vote cerita ini jika kamu menyukainya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status