Share

14. Akbar: Koi atau Ai?

Tak ada jawaban dari dalam. Tak ada suara juga. Duduk bersandar di pintu toilet, aku memikirkan diriku sendiri. Mengapa harus terlibat di antara mereka?

Kuketukkan kepala ke pintu. Terdengar ketukan yang sama dari balik sana. Sepertinya dia juga duduk bersandar di balik punggungku. "Alisha?"

Tak ada jawaban. Hanya suara kucuran air tak lama kemudian. Buatku, itu sudah cukup melegakan. Setidaknya, aku bisa yakin bahwa dia masih bisa berjalan ke wastafel.

Pak Ali datang menghampiri ketika aku hendak keluar ke musholla. "Pak Dirga masih di luar, Pak," katanya setengah berbisik, "kayanya dia nunggu Mbak Alisha. Apa perlu saya usir?"

Kulirik pintu toilet yang masih tertutup rapat. Dia memilih bertahan di dalam. "Biar saja," kataku, "apa yang dia lakukan, bukan urusan kita."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status