Share

Two Can Play That Game

Tangan Caspian masih mencengkeram erat kedua tangan Elora, menahanya di samping tubuh. Seolah Caspian takut Elora bisa menyerangnya sewaktu-waktu.

“El—apa yang terjadi? Kau bermimpi?” Caspian menelan ludah, suaranya tercekat.

Elora melihat ke sekeliling. Ia berada di kamarnya. Seharian tadi setelah menghabiskan waktu membaca jurnal Sang Pelindung Bulan, kemudian berkeliling kastil dan menelepon Javier, Elora mengantuk lalu tertidur. Elora menoleh pelan ke arah jendela. Bulan menggantung tinggi di langit.

Elora merasakan detak jantungnya yang memburu. Kelebatan mimpinya bagai kilasan-kilasan cahaya di balik matanya. “Aku … bermimpi?” Elora mengerjap dan memandang Caspian lagi. “Kau kenapa?” tanyanya, bingung.

Caspian menunduk, melihat luka-luka di dadanya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

“Apa itu… gara-gara aku?” kata Elora, lirih.

Caspian mengendurkan tangan lalu membeb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status