Share

Welcome Home

"Aku tidak percaya! Zizi harus tetap bersamaku! Kalau dia tidak boleh tinggal di rumah, maka aku akan mencari tempat lain untuk tempat tinggal kami sementara," tegas Raja.

"Kamu ...." Dewa mengepalkan tangan dan bersiap hendak memukul adik kandungnya itu. Akan tetapi, Abram lebih dulu mencegah.

"Sudah, hentikan!" sentak Abram. "Dewa, kalau kamu tidak ingin Zivanna tinggal bersama kita, maka seperti yang Raja katakan tadi, biar dia mencarikan tempat tinggal sementara untuk Zivanna."

"Selama waktu itu, kita bisa berdiskusi dan berkomunikasi dengan Keluarga Prawira," lanjut Abram.

"Komunikasi?" ulang Dewa seraya tertawa mengejek. "Asal papa tahu, ya. Mereka memasuki rumah kita tanpa permisi sambil menodongkan pistol ke arahku. Sekarang aku bertanya pada kalian. lebih penting mana, Zivanna atau keutuhan dan keselamatan keluarga ini?" tanyanya dengan tangan terkepal.

"Bang, apa benar itu?" suara Hana terdengar begitu lirih.

"Untuk apa aku mengada-ada, Ma?" Dewa mendengkus kesal sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status