Share

Pencarian

Dor! Dor!  Dor!

Dadaku bergemuruh. Kukeras kan mengedor pintu rumah Mas Bagas. Namun tidak ada satupun orang yang membukakan pintu rumah yang terlihat sepi itu.

Aku mencoba menghubungi nomor Mas Bagas, Namun yang ada justru pria itu mematikan ponselnya. Sepertinya dia sengaja melakukan hal itu padaku.

Tubuhku perlahan terasa lemas, jatuh terhuyun di lantai. Dadaku semakin sesak memikirkan keadaan Aska, anakku.

Bang Rasyid mendekap tubuhku dalam pelukannya. Mengusap lembut pada kerudung yang aku kenakan.

"Besok kita ke sini saja lagi Yas. Mungkin dia sedang membawa Aska bermain," bujuk Bang Rasyid setalah beberapa saat ia mengusap lembut bahuku.

"Ngak mau Abang, aku mau Aska sekarang Bang," ucapku tergugu merengek seperti seorang anak kecil yang kehilangan mainan kesayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status