Share

Bab 9

Felicia memilih pulang ke rumah Ashima sampai dirinya merasa tenang dan sedikit ikhlas dengan keputusan mamanya. Mereka berdua berjalan menuju ke halte bus menunggu bus yang mengarah ke rumah Ashima. Selama menunggu bus mereka asik dengan HP masing-masing dan membalas pesan grup w******p dari Dina dan Angel.

Cendol Dawet Bukan Kaleng-Kaleng

@floridina mengganti nama grup menjadi cendol dawet bukan kaleng-kaleng dari MAFENAGEL squad

Floridina

|Hahahaha

Ashi bukan ASI

|Sehat bang? 

Drawingbook4A

|Napa loe Din? 

Floridina

|Nama grup cakep kan? Iya kan? Iya dong jelas 

Ashi bukan ASI

|Sereh loe gue iyain biar bahagia

Drawingbook4A

|2

Anda

|3

Floridina

|Yang kalian lakukan itu jahat 

Anda

|Sehat Din?

Drawingbook4A

|Waras mbak? 

Ashi bukan ASI

|Butuh ditemenin ke RSJ? 

Floridina

|Tidak perikeprendan kalian

Grup terlihat damai, tenang dan sunyi setelah ditutup oleh ocehan Dina tiba-tiba grup kembali membuka topik pembicaraan oleh Angel.

Drawingbook4A

|Hola halo my prend prepet prepet

Floridina 

|Napa loe kemasukan apaan? 

Ashi bukan ASI

|Tumben loe yang muncul dengan keadaan normal, kesambet neng?

Anda

|Langsung inti napa wahai nama sekomplek

Drawingbook4A

|Ke rumah Felicia kuy kuy

Floridina 

|Boleh nih gue setuju

Drawingbook4A

|Feli gimana bolehkan? 

Anda

|Gue nggak di rumah, gue nginep beberapa hari di rumah Ashima

Drawingbook4A 

|Ok OTW cus cari baju

Floridina

|Rempong loe kek nyokap gue mau arisan

Ashi bukan ASI

|Gue agak lama soalnya sekalian beli jatah kulkas

Drawingbook4A

|Kita selalu sabar menunggu ya nggak @Floridina

Floridina

|Yoi 

Setelah 15 menit mereka berdua menunggu bus pun tiba. Mereka tidak langsung menuju rumah Ashima melainkan mampir ke minimarket terlebih dahulu untuk mengisi kulkas rumah Ashima yang kosong. 

Selama 20 Menit perjalanan Ashima dan Felicia telah sampai di minimarket sekitar komplek rumah Ashima. Mereka memilih beberapa bahan untuk memenuhi kulkas. Setelah selesai membayar mereka segera pulang ke rumah. 

Ashima membuka pintu rumahnya, lalu segera menuju ke dapur meletakkan semua belanjaannya. Mereka berdua segera membersihkan diri terlebih dahulu, lalu kembali ke dapur masak bersama. Setelah memasak mereka menata dimeja dan makan bersama. 

Ding... Dong... Ding... Dong... 

"WOY BUKA WOY ASHIMA AIR SUSU IBU MAMA AKU DAN KAU JELEKAN KAU." teriak Dina nyaring bak toa Masjid. 

"FELING GOOD LIKE A SURE." teriak Angel nyaring melebihi teriakan Dina. 

Felicia dan Ashima yang baru saja selesaikan makan dan membersihkan meja serta mencuci piring setelah makan segera membuka pintu. Felicia dan Ashima menyambut dua makhluk planet Mars dan Pluto itu dengan sebuah majalah tipis yang siap mengenai kepala Dina dan Angel.

Pletak! Pletak! 

Dina dan Angel mengusap kepala mereka yang terkena pukulan oleh Ashima dan Felicia. 

"Mau lagi?" tawar Felicia sambil memutar-mutarkan tangan yang memegang majalah tipis yang digunakan untuk memukul Dina.

"Ampun atau mau lagi kalian berdua?" timpal Ashima menawarkan sembari meletakkan tangan kiri di pinggang sambil yang satu memegang majalah tipis sembari tersenyum nakal pada Angel. 

"AMPUN." ucap Angel dan Dina kompak. 

Mereka masuk ke ruang tamu rumah Ashima. Dina penasaran ada masalah apa hingga Felicia bisa menginap di rumah Ashima. 

"Feli, loe kenapa nginap disini?" tanya Dina sambil meminum minumannya. 

"Pengin aja nginap, ya kali cuma main doang tanpa nginap," jawab Felicia sambil membalas pesan teman laki-laki kelas sebelah Felicia. Sedangkan, Dina memberi tatapan tak percaya. 

"Iyalah buat apa juga gue bohong." elak Felicia datar agar terlihat tidak sedang menyembunyikan suatu masalah. Sedangkan, Ashima yang telah mengetahui masalah Felicia hanya bisa menyimak saja karena takut keceplosan dan Felicia akan marah. 

"Bagaimanapun keadaan kita sahabat Fel jangan sungkan buat sharing masalah loe kita-kita." ucap Dina sembari meyakinkan diri bahwa temannya ini tidak ada masalah. 

Tring... 

Bunyi notifikasi pesan DM dari HP Felicia berbunyi membuat seketika semua menatap Felicia dengan pandangan sulit diartikan. Pemilik HP tersebut segera membuka pesan dan ternyata pesan tersebut dari Arkan. 

@Arkan_Anta15

|Fel loe nanti malam ada acara nggak? 

@FeliciaAnanta27

|Ada belajar buat ujian semester hari ke-4 sekaligus belajar persiapan ujian nasional

@Arkan_Anta15

|Cuti belajar sehari aja nggak bisa fel?

@FeliciaAnanta27

|Nggak bisa, mau apa? 

Arkan menimbang-nimbang kembali apakah dia harus menyampaikan sekarang melalui pesan DM atau menyatakan langsung besok pagi. 

@Arkan_Anta15

|Loe sendiri nggak fel? 

@FeliciaAnanta27

|Nggak ini lagi ada 3 curut disamping gue

Arkan yang melihat balasan pesan DM Felicia pun merasa gemas. Mengapa bisa Tuhan menciptakan makhluk sepolos dan setidak peka seperti Felicia. Benar kata penilaian beberapa orang sekitar tentang Felicia bahwa dia bukan gadis yang peka, tetapi dingin. Arkan menghembuskan nafas pelan berusaha untuk tidak ingin segera berada disamping Felicia lalu mencubit pipi chubby dan hidung tenggelam milik Felicia. 

@Arkan_Anta15

|Bukan itu maksud gue, Fel

@FeliciaAnanta27

|Oh sorry, kalau gitu maksud loe apa?

@Arkan_Anta15

|Loe udah punya pacar? 

|Loe mau nggak jadi pacar gue? 

Dina, Angel, dan Ashima yang dari tadi mengintip pelan-pelan mendadak menjerit histeris tidak menyangka bahwa Arkan akan bergerak cepat. Felicia yang belum membaca pesan yang dikirimkan Arkan terakhir kali pun terlebih dahulu memukul teman-temannya dengan majalah tipis karena telah membuat dia kaget. 

"Gilak gercep alias gerak cepat juga tuh bocah." ucap Dina menggelengkan kepala berulang kali tidak menyangka nyali Adik kelas yang seumuran dengan dia begitu besar. 

"Terima aja, Fel. Daripada loe benci diri semenjak dituduh perusak hubungan orang bulan lalu padahal nggak." ucap Ashima karena dia paham mengapa Felicia tidak memiliki hubungan kembali adalah karena dia masih takut seperti bulan lalu. 

"Gue dukung aja sih, Fel. Asal loe kalau ngapel bin berduaan ajak gue atau Ashima atau Dina." dukung Angel mengerti Felicia bimbang menjawab iya atau tidak. 

"Tapi gue sama dia beda guys. Dia assalamu'alaikum gue shalom. Dia Masjid gue Gereja. Dia al-quran gue alkitab. Dia wudhu gue nyanyi pujian. Perbedaan itu menonjol, besar, dan banyak guys,nggak akan pernah bisa gue sama dia bersatu kalaupun bersatu bukankah zina namanya?" jelas Felicia walaupun entah mengapa dengan melihat tatapan mata Arkan gadis ini merasa nyaman. 

"Felicia Ananta putri almarhum ayahanda Hosea Ananta dan ibunda Tesalonika Magdalena gue kenal loe bukan seperti matahari terbit lalu terbenam atau dari hari weekend ke senin yang sebentar tapi gue kenal loe dari kelas 7. Gue kenal loe dari lama kita susah senang berdua. Gue udah hafal semua tentang loe. Iya benar apa yang loe bilang itu zina tapi kalau takdir gimana Fel? Gue pernah lihat loe pacaran beda Iman tapi cuma hitungan hari atau minggu karena loe nggak mau mereka tambah dosa. Tapi entah kenapa gue yakin dan kemungkinan sangat besar loe sama Arkan adalah takdir. Gue bisa ngerasain itu, Fel." jelas Ashima rinci. 

"Ayolah loe nggak mungkin tenggelam ke masalah fitnah itu. Yang salah adalah cowok yang dekat loe dia dalam keadaan mabuk," bujuk Dina. 

Felicia menimbang-nimbang keputusan apa yang harus dia ambil. Baiklah dia telah memikirkan hal ini berulang kali. 

@FeliciaAnanta27

|Gue nggak bisa jawab nggak, karena gue juga nyaman setiap kali tukar pandang tapi gue nggak bisa jawab terima karena loe dan gue beda Iman, gue nggak mau loe tambah dosa. 

@Arkan_Anta15

|Gue udah banyak dosa Fel, jadi biar gue aja yang tanggung. Loe idaman gue fel, loe bisa buat gue nyaman dalam sekejap. 

@FeliciaAnanta27

|Halah kembaran caca g****e tukang kibulkan loe?

@Arkan_Anta15

|Gue serius Fel

Detik itu juga saat Arkan mengetik kata Serius dada Felicia seketika berdegup kencang dan berirama tidak menentu. 

@FeliciaAnanta27

|Terserah loe, tapi gue mohon waktu ujian nasional loe dan gue

break atau putus

@Arkan_Anta15

|Kenapa gitu?

@FeliciaAnanta27

|Gue pengen nilai gue bagus supaya bisa daftar di next sekolah yang gue idamkan

@Arkan_Anta15

|Harus ya? 

@FeliciaAnanta27

|Iya haruslah manusia kembaran caca g****e

@Arkan_Anta15

|Caca g****e?

@FeliciaAnanta27

|Search tanpa over mouth ok

Felicia kembali melanjutkan waktunya bersama ketiga temannya untuk belajar sebentar setelah berbicara beberapa hal. 

"Gimana udah dijedor?" tanya Ashima antusias karena tidak sabar menanti kabar hubungan dua sejoli yang terlihat hampir seiras ini. 

"Gue masih bernafas ya jadi kagak dijedor." ucap Felicia dingin dan pedas. 

"Udah bilang tuh kecombrang, Fel?" tanya Dina yang sedari tadi menunggu kabar antara Felicia dan Arkan. 

"Ya gitu." jawab Felicia acuh sambil mengangkat kedua bahunya. 

"Gitu gimana, Fel?" tanya Angel penasaran. 

"Iya, dia udah bilang tapi katanya mau ungkapin langsung buat yakinin gue toh gue nggak jawab iya atau nggak." jelas Felicia kepada teman-temannya. 

"Ok besok pagi sampai pulang kita akan nunggu depan ruang loe biar bisa jadi saksi." ucap Dina tidak sabar menunggu besok di mana hari keempat ujian semester dan hari membahagiakan. 

"Setuju. Ini pasti ditraktir kita iya nggak Fel?" ucap Angel sembari menaik turunkan alisnya. 

"Giliran makan aja connect loe, Ngel." balas Ashima gemas dengan temannya yang satu ini telmi semua hal namun soal makan nomor 1.

"Udah jam 5 sore, sana kalian pulang keburu gelap." ucap Felicia mengingatkan keduanya. 

Dina dan Angel segera pulang setelah antara diingatkan dan diusir halus oleh Felicia. Mereka berdua berpamitan pada Ashima dan Felicia serta segera menuju ke halte bus. 

Felicia dan Ashima sedang berkutat dengan dapur kembali untuk memasak makan malam yang akan mereka makan berdua. 

"Masak apa ini kita, Fel?" tawar Ashima dengan sedikit berteriak dari dapur. 

"Ayam kecap aja deh lagi pengin gue." ucap Felicia sembari membersihkan ruang tamu yang kotor bekas snack mereka. 

Setelah 30 menit makanan pun matang Felicia segera menata di meja makan dan menuangkan air kedalam masing-masing gelas milik mereka berdua.

"Feli, loe yakin mau disini terus?" tanya Ashima karena telah selesai makan dan beranjak ingin menuju wastafel. 

"Selesai ujian semester gue balik kok slow aja." balas Felicia sambil membersihkan meja bekas mereka makan, sedangkan Ashima mencuci piring. 

Setelah semua telah selesai mereka kembali belajar mata pelajaran besok lalu menata buku serta peralatan ujian akhir semester. Setelah selesai semua mereka segera beranjak ke kasur lalu tidur karena telah menunjukkan pukul 9 malam. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status