Share

KETIKA ISTRIKU TAK LAGI CEREWET
KETIKA ISTRIKU TAK LAGI CEREWET
Author: Ilyasacello

1

#KETIKA_ISTRIKU_TAK_LAGI_CEREWET

"Malam ini aku pulang larut ya," pamitku pada Nia, istriku.

"Iya," jawabnya singkat.

Entah mengapa aku merasa ia akhir-akhir ini sedikit berubah. Biasanya ia akan selalu menanyakan alasan mengapa aku pulang larut atau apa yang aku kerjakan hingga aku harus lembur.

Namun, sudahlah karena aku pikir itu hal yang menguntungkan bagiku karena aku tak lagi harus pusing dengan ocehan dan omelannnya setiap hari.

"Oh iya, kamu masih punya uang belanja kan?" tanyaku lagi.

"Masih," jawabnya seraya tersenyum.

Meskipun aneh. Namun, aku merasa bahwa Mungkin dia mulai berubah dan mulai bisa membagi keuangan dengan baik.

Aku ingat bagaimana ia selalu menuntut banyak hal padaku, keuangan yang terus saja seolah tak pernah ada habisnya kebutuhan yang selalu saja ia ributkan setiap hari.

Kini aku merasa hidupku jauh lebih baik sejak ia tak banyak bicara dan tak banyak menuntut padaku.

Aku pamit padanya ketika ia tengah membereskan sisa makanan yang baru saja aku makan untuk sarapan pagi ini. Ia menyalamiku seperti biasa, mencium punggung tangan ku dan tersenyum melepas kepergianku pagi itu.

Aku dan Nia memang menikah belum terlalu lama baru tiga tahun dan belum di karuniai seorang anak. 

Sesungguhnya ia adalah wanita yang manis di awal kami berdua saling menjalin hubungan hanya saja seiring berjalannya waktu ketika kami telah menikah dia mulai menunjukkan sifat buruknya.

Sering curiga, cemburu berlebihan dan terlalu posesif. Hal itu membuat aku bosan sehingga aku lebih sering berbohong padanya untuk bisa menghabiskan waktu di luar rumah hanya karena aku tidak ingin mendengar ocehannya di rumah.

Setelah sampai di kantor aku segera mengerjakan semua tugas tugas yang sudah atasan kuberikan karena aku hanyalah bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan ternama di kota Jakarta.

Kini aku sudah tak lagi harus memberi kabar ketika aku sampai di kantor seperti sebelumnya saat istriku masih sering mengaturku untuk memberinya kabar kemanapun aku pergi dan ketika aku sampai di tempat tujuan.

Aku melirik benda pipih disampingku yang tergeletak di atas meja, tak ada notifikasi apapun seperti biasanya. Ini sudah hari ketiga setelah ia benar-benar berubah menjadi lebih pendiam.

Bahkan di jam makan siang ia tetap tak mengirimkan pesan seperti biasanya. Mengapa aku menjadi merindukan ocehan Nia?

[Mas, makan siang dulu ya ...]

[Mas, jangan lupa pulang baca bismillah dulu]

[Mas, makan di rumah ya. Aku udah masak makanan kesukaan kamu]

Aku baca lagi pesan dari Nia yang dulu sering aku abaikan entah mengapa tiba-tiba dadaku terasa sesak.

Sebenarnya Ia hanya ingin yang terbaik bagiku karena ia mencintaiku lalu mengapa aku justru mengabaikan dia selama ini?

Tanpa disadari niat tengah online saat ini dan hati ku mulai bertanya siapa yang telah Iya kirimin pesan? apakah ia tengah bertukar pesan dengan seseorang?

Awalnya aku memang begitu bahagia dan merasa bebas karena tak lagi mendengar rakitan dari Nia tapi entah mengapa kali ini aku sangat merindukan perhatiannya.

[Nanti pulang mau di beliin apa?]

Satu pesan aku kirim kepada Nia, aku berharap sikapku akan merubah sikap diamnya padaku. Aku rindu perhatian darinya. Seharusnya aku bisa lebih menyadari jika apa yang ia lakukan semata-mata untuk kebaikanku.

[Tidak perlu Mas, aku tak ingin merepotkan mu]

Ya Allah, apakah aku sudah melukai hatinya tanpa aku sadar? dulu saat ia ingin aku pulang membelikannya sesuatu, aku selalu berkata bahwa ia merepotkan aku dan kini semua kata-kata itu berbalik padaku.

Semoga aku belum terlambat untuk memperbaiki kesalahanku. 

Comments (7)
goodnovel comment avatar
Mey Mey Ernah
bagus tujukan bahwa km bisa tnpa dia..Nia km hrs kuat.... buktikan slgnya ssutu km bs sediri tnpa dia ...biar dia menyesal..SDH menbayknmu.. perhtianmu..begitu sja
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
pasti sesuatu yg membuat istrimu diam
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bagus jgn tergantung pada suami yg mengabaikamu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status