Share

BAB XVIII - Anggap Saja Simulasi

Rachel membuka matanya yang sudah membengkak akibat tangisannya semalam. Entah berapa jam ia terus meringkuk di dalam selimut hangat, dan ia pun tak tahu pukul berapa Royan pergi meninggalkan kamarnya. Seperti biasa Rachel tentu saja membuka ponsel terlebih dahulu, memastikan ada kabar apakah hari ini. Ia tersenyum getir saat melihat kalender yang kini masih ada di hari kamis, sedangkan ia berbaring lemah di atas ranjangnya hingga pukul delapan.

"Chel!" panggil Royan sambil mengetuk pintu kamarnya. Tak tahu sejak kapan pria itu ada di sana.

Sekuat tenaga Rachel menuju ke arah pintu, karena tenggorokannya terasa sakit jika harus berteriak menjawab Royan. Teh herbal yang pria itu buatkan semalam tak dihabiskan oleh Rachel, karena ia malas untuk makan, dan minum. Kini kebalikannya, Rachel merasakan lapar yang luar biasa.

"Mas semalem tidur sini?" tanya Rachel.

"Nggak lah, terus Rey sama siapa kalo aku di sini," jawab Royan.

"Iya sih. Mas kok belum ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status