Share

3

“Ada apa ini sebenarnya?” tanya Rojali sembari memindai keadaan. Ia mulai mencium gelagat tak beres.

Mengelilingi kampung dengan kondisi masuk angin tentu membuat kepala Rojali kian pusing, terlebih ia berusaha menyemai jawaban dari kondisi desa. Di pesantren, ia menunggu Kiai hingga dua jam. Setelah bertemu, pemuda itu harus berbasa-basi lebih dahulu dengan sang pemilik pesantren. Tak elok rasanya jika berbicara langsung pada inti masalah.

Rojali menghela napas panjang, kemudian masuk ke rumah untuk mengganti baju dan mengganjal perut dengan ubi rebus. Setelahnya, pemuda itu bergegas menuju kediaman Pak Dede yang berada di tengah Kampung Cimenyan. Tampilan rumahnya mencolok karena kebanyakan kediaman warga masih berupa panggung.

“Pak Dede,” panggil Rojali setelah mengucap salam.

Rojali mengetuk hingga beberapa kali. Pemuda itu akhirnya memutuskan pergi setelah tidak melihat tanda-tanda penghuni rumah akan membuka pintu. Ia kemudian berkunjung ke ruma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
asep meluk siapa dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status