Share

10

Warung milik Euis sudah dijejali para pria sejak pagi. Kopi yang mereka pesan hanya tinggal tersisa ampas hitam. Bakwan, pisang goreng, dan cireng sudah berkali-kali habis diembat, menyisakan beberapa buah gorengan dan minyak menggenang di koran yang dijadikan alas piring. Asap rokok tampak meliuk-liuk seiring dengan obrolan yang kian menghangatkan pagi.

“Kalian sudah dengar belum kalau Ustaz Rojali dan si Reza ditemukan pingsan di selokan?” tanya pria berselandang sarung, Mahmud namanya. “Sekarang mereka sedang dirawat di puskesmas.”

“Kok bisa, Kang? Bagaimana kejadiannya?” Euis yang tengah menggoreng gorengan lantas mengecilkan kompor. Wajah cemasnya kentara sekali. Saking panik mendengar Rojali kecelakaan, ia sampai tak sadar membawa spatula dan saringan ke kerumunan.

“Katanya ... mereka berdua dikejar pocong,” bisik Mahmud, tetapi suaranya masih bisa didengar orang-orang di sekitar warung.

“Astagfi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status