Share

11

Waktu baru saja menunjukkan pukul empat sore saat Rojali berjalan ke arah teras puskesmas. Itu berarti hampir seharian ia dan Reza berada di tempat ini. Luka yang dialaminya akibat kecelakaan tadi malam memang tak seberapa. Hanya saja, bayangan peristiwa itu masih membekas di ingatan.

Beberapa warga silih berganti berkunjung untuk menengok keadaan Rojali dan Reza. Beberapa datang membawa buah dan bingkisan, yang lainnya berkunjung dengan membawa cerita mengenai penampakan pocong Mbah Atim.

Di beranda puskemas, beberapa warga sedang berkumpul. Pak Dede, Pak Yayat, Pak Juju, Aep serta dua aparat desa sudah berada di sana sejak setengah jam lalu.

Pak Dede dibantu oleh dua aparat desa membantu Reza masuk ke mobil. Saat didudukkan, beberapa kali Reza meringis dan menjerit pelan. Bisa dibilang lukanya lebih parah dibanding Rojali.

Aya-aya wae! (ada-ada saja),” sindir Pak Dede sembari melangkah menuju kursi kemudi. Ia melirik Rojali dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
takawa buton
analisaku menduga kalo dibalik pembunuhan Mbah atim terlibat pak Dede dan pak rudi
goodnovel comment avatar
Iwan Kriswanto
ustadz rojali digambarkan sbg ustadz yg mantul lulusan ponpes, tp didlm ceritanya kok beda ya, kaya gmn gitu? takut sm syaiton, seharusnyakan iman dia lbh kuat...aneh aja sih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status