Share

4

Mobil yang Rojali dan para santri naiki tengah melumat jalanan perkampungan. Akses jalan yang buruk membuat kendaraan bergoyang beberapa kali. Tak ada yang berbicara semenjak si kuda besi melaju. Dari tempatnya duduk, pemuda itu melihat bila cahaya lampu dari rumah warga mulai menghilang.

Rojali menyandarkan punggung ke kursi. Sesekali pemuda itu memijat kepala. Sungguh, ia akan sangat malu bila sampai Kiai mendengar berita ini. Karena ketidakberdayaannya, masalah ini bisa terjadi.

“Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri, Kang,” ucap santri yang tengah mengemudi, “menurut saya, Kang Rojali sudah berjuang sebisanya.”

Rojali mengembuskan napas berat, lantas mengangguk. Pemuda itu segera memakai peci begitu mobil menepi di gerbang pekuburan.

Rojali dan rombongan santri mulai menapaki kawasan kuburan. Saat sampai di lokasi, Pak Yayat, Pak Harun, Aep serta beberapa aparat desa sudah berada di sana lebih dahulu.

“Apa kita b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
trus yg ngubur siapa. santrinya yg pertama datang
goodnovel comment avatar
Permana Oktavia
mahal ih koinya
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuningsih
wah pesugihan kali yach
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status