Share

Bab 44

Bersabarlah!

“Apa, sih?!” tanyaku ketus.

Sepagi ini Diva datang ke rumah menggedor-gedor pintu. Entah apa yang terjadi padanya.

“Mau ngajak Rafan jalan-jalan pagi.” Jawaban Diva berhasil membuat hati ini panas.

“Baru pukul tujuh juga.”

“Ya, masa pukul sepuluh,” balas Diva.

“Ayo, Div. Ayo, Sayang!”

Rafan yang terlihat antusias membuatku harus tersenyum kecut. Baru kali ini lelaki itu tidak abai pada Diva Laverna. Ia bahkan terus membujuk di saat aku menggelengkan kepala. Ingin rasanya menjitak Rafan, tetapi Diva terus memperhatikan kami.

Sekarang tanggal merah, Rafan tidak harus ke kantor. Dengan rasa malas aku akhirnya mengangguk, lalu melangkah bersama mereka. Rafan ada di tengah dan terus-terusan mengobrol bersama Diva yang sok asik.

Aku sering kali memutar bola mata malas saat Diva terang-terangan memuji Rafan di depanku. Bahkan Rafan pun sesekali memuji sika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status